3.9

628 188 20
                                    

Pulau Jungji adalah salah satu desa terpencil di Ilsan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pulau Jungji adalah salah satu desa terpencil di Ilsan. Tempat dimana sedari dulu menjadi tujuanku untuk melarikan diri dari Mama.

Kupikir dengan menikahi Wonjin, rencana gila yang kujunjung sedari smp ini tak akan pernah terjadi tapi pada kenyataannya aku disini sekarang untuk mengasingkan diri juga melarikan diri dari Mama tentunya.

Terakhir kali kulihat ponselku adalah berita yang memuat Mama mengundurkan diri dari posisi Walikotanya. Jelas aku takut sekali yang langsung membuang ponselku ke tong sampah stasiun.

"Wah kau pintar sekali ya memilih tempat. Disini udaranya segar sekali..." Aku terkesiap dan segera menoleh ke belakang yang langsung bertatapan dengan iris hitam jelaga Minhee.

"K-kau kenapa bisa disini?"

"Tentu saja mengikutimu." Katanya sambil mengerjap polos dan tanpa tendeng aling-aling langsung merebut koperku, "Nah sekarang kita cari rumah yang nyaman untuk kita Bell."

"Minhee tapi--"

Cup

"Yak!!"

Minhee hanya terkekeh pelan dan mengusak puncak kepalaku lembut, "Aku tahu kau pasti lelah sekali karna perjalanan dua hari dua malam, jadi simpan dulu protesanmu itu."

"Aku ingin sendiri Minhee."

"Iya iya. Nanti kita sewa rumah terpisah." Katanya sambil menautkan jemari kita dan aku hanya bisa menghela nafas karna terlalu lelah hanya untuk memulai perdebatan.

Kami berdua berjalan di jalan setapak yang sesekali mebuatku hampir jatuh karna jalanan yang licin, "Ayo naik." Minhee tetiba saja berjongkok di hadapanku.

"Tidak. Aku berat Hee belum lagi koperku kau bawa."

"Sudah ayo naik. Sebentar lagi hujan Bell." Aku lantas mendongak menatap langit yang kelabu sama seperti halnya hati serta pikiranku.

"Ayo pegal ini berjongkok terus." Katanya dengan suara sebal namun terdengar lucu yang membuatku terkekeh kecil.

"Hei kau tertawa?" Ia berdiri dan merangkum wajahku, "Ayo tertawa lagi, aku ingin melihat wajah cantik ini ketika tertawa..."

"Isshh Minhee."

"Ayo dong Bell..." Minhee merenggut dengan seraut wajah lucu yang membuat tawaku kembali mengudara.

Iris kami bertemu dan bisa kulihat pendarnya yang menatapku penuh kasih sayang, "Aku tidak akan pernah bosan mengatakan bahwa aku sangat mencintaimu Bell..."

"Kupikir mendapati cintaku hanya satu sisi yang membuatku sakit tapi ternyata aku lebih sakit melihatmu menderita dan terluka Bella-ah..."

"Aku ingin kau bahagia dengan atau tanpaku."

"Jadi berbahagialah, cari kebahagianmu Bella-ah, jangan membuat dirimu terluka lagi karna kau pantas bahagia." Katanya yang membuat pandanganku memburam dan perlahan air mata yang sedari tadi kutahanpun jatuh tanpa bisa kutahan lagi.

Minhee langsung membawaku ke pelukannya dan mengusap punggungku begitu lembut seolah ingin mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja.

"Terima kasih Hee, aku benar-benar beruntung dicintai oleh lelaki sebaik dirimu Kang Minhee." []

" []

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RECOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang