"Belum tidur?"
Adita tersenyum. Memiringkan tubuhnya ke kiri lalu menjawab pertanyaan seseorang yang ada di sebrang telepon.
"Ya kalo masih teleponan sama Pak Dimas ya belum tidur." Terdengar suara kekehan Dimas.
"Obatnya udah di minum, kan?" Adita berdehem sebagai jawaban. "Ehh, kok cuma dijawab hm doang?"
Adita menahan tawa, "Terus saya harus jawab gimana?"
Sebelum mendengar jawaban Dimas, seseorang menarik ponsel dari tangan Adita. Ia beranjak bangun, menatap tajam orang yang mengambil ponselnya.
"Balik--"
"Sstt, diem!" Seseorang itu membekap mulut Adita. Ia menempelkan ponsel ke telinga dan melotot mendengar jawaban Dimas,
"Aku udah minum obatnya kok. Harusnya kamu bilang gitu, sayang."
"Sejak kapan lo manggil Adita sayang?" Pertanyaan seseorang itu membuat kedua mata Adita membelalak.
"Hah? Devandra?"
Adita merebut ponselnya dari tangan Devandra. "Kak! Lo nggak sopan banget, sih!"
Devandra menjitak kepala Adita, membuat adik perempuannya itu mengaduh. "Bukannya tidur malah teleponan sama Dimas!" omelnya.
Adita mendengus kesal. "Orang gue belum bisa tidur!" Adita beranjak berdiri, mendorong Devandra keluar dari kamarnya. "Udah sana keluar!"
"Gue bilangin Ayah lo!" ancam Devandra.
"Bilangin aja, wle!" Adita menjulurkan lidahnya, mengejek. Ia menutup pintu dan,
Blam!
"Aduh!"
Adita tersentak. Membuka pintu dan bertanya pada kakaknya, "kenapa lo?"
Tangan Devandra terangkat mengusap dahi. "Lo kalo nutup pintu liat-liat dong!" Devandra menunjuk dahinya yang memerah. "Benjol kan jidat gue!"
Bukannya kasihan pada Devandra, Adita malah tertawa terbahak. "Rasain lo!" ledeknya.
"Dasar adik kurang ajar!"
Melody yang mendengar keributan keluar kamar dan menghampiri mereka. "Kenapa?"
Devandra membalikkan badan dan langsung menghambur ke pelukan istrinya. "Adita jahat sama aku," rengeknya seperti anak kecil.
"Jangan percaya, Kak!" seru Adita membuat pasangan suami istri itu tersentak kaget.
Devandra menabok pelan bahu Adita. "Nggak usah teriak-teriak gitu, bego!"
Plak!
Melody memukul pelan mulut Devandra, membuat suaminya itu mengerucutkan bibir. "Heh, kata-katanya kasar!"
"Sayang, sakit tau!"
"Biarin!" balas Melody, membuat Devandra semakin mengerucutkan bibirnya.
"Sok imut lo, kak!" Devandra menatap tajam Adita.
"Gue emang imut kok!" Adita seperti mau muntah mendengar ucapan Devandra barusan.
Melody mengusap rahang tegas Devandra. "Kamu katanya mau ambil minum malah ganggu Adita kenapa?"
Devandra nyengir lebar. "Aku tadi denger Adita lagi teleponan, kan aku kepo." Devandra mendengus, "Ehh, ternyata teleponannya sama Dimas."
Seolah teringat sesuatu, Adita menepuk keras jidatnya, membuat Devandra dan Melody mengernyit bingung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me VS Pak Guru✔
Teen FictionCOMPLETED Alfian Series 3 Gue Arkan Yudhistira pasti bisa ngalahin guru yang sama semua cewek yang ada di sekolahan disebut guru paling ganteng--Dimas Adi Pranata--ambil hati guru baru pelajaran Matematika yang terkenal cantik itu. Adita Putri. --- ...