Bila kau rindu,
temui aku disisa rasa sesalmu.***
Kabut asap hitam yang mengepul membuat orang yang berada disana ter batuk-batuk dengan jarak pandang yang semakin menipis. Tapi tidak dengan Alastha, ia sedari tadi menyeringai penuh kemenangan ketika seorang penghianat dari Allons berhasil disingkirkan. Yang sedang dibakar di depan para anggota Geng Allons yang lain adalah motor si pecundang itu.
Dan kemana perginya si pecundang yang telah beraninya menghianati Allons? Ah itu, Evan sudah mengurusnya."Ronald!" Alastha memanggil seorang anak buahnya.
Seorang yang diyakini bernama Ronald keluar dari kerumunan dan segera menunduk hormat pada Alastha.
"Singkirkan motornya dari sini, DAN KALIAN SEMUA BOLEH BUBAR."
Alastha berjalan masuk kearah Basecamp dengan wajah puasnya, ini lah pekerjaan yang sangat ia sukai. Menghukum penghianat yang sudah berani menghianati Allons, baginya Allons sudah seperti bagian dari dirinya yang tidak bisa dipisahkan lagi.
"Setelah ini kau akan melakukan apa lagi?" tanya Evan ketika Alastha sudah duduk di sofa usang dalam basecamp.
"Kumpulkan semua anggota, kita akan meminta 'penjelasan' pada Sutton" ucap Alastha santai lalu bersandar di sofa itu.
Evan hanya menyeringai, ia tahu 'penjelasan' yang dimaksud Alastha bukanlah penjelasan yang bisa diucapkan dengan kata-kata. Pasti ada hal terselubung dibalik itu.
Evan bangkit dari duduknya. "Kau tenang saja, Sutton akan basmi dalam sekejap!"
Setelah mengucapkan itu, Evan langsung melangkah kearah perkumpulan anggota Allons yang lain.
Alastha menyeringai dan menghidupkan rokoknya. Evan memang sangat-sangat bisa diandalkan dalam berbagai situasi, ditambah lagi dengan kenyataan bahwa Evan itu sebenarnya adalah seorang— Psikopat? Tidak, tidak separah itu! Evan mungkin bisa disebut Iblis haus darah!
Alastha mengeluarkan ponselnya dari dalam saku jeans hitamnya, ia mengernyit 'kan dahinya ketika melihat satu notifikasi pesan dari— Vernand?
Vernandhess. B
[Kayaknya kita harus buat sebuah kesepakatan, Tuan Crawford.]Alastha menyeringai, sepertinya bukan hanya Sutton yang akan ia basmi, tapi WtBlack harus segera dibasmi secepatnya beserta dengan Sang Kapten, Vernand.
Alastha. C
[Gedung Ethiopia, 19.00]Setelah mengirim itu, Alastha langsung memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku celana. Tapi ia teringat sesuatu, Amata! Ia kembali mengeluarkan ponselnya dan kembali mengetik kan pesan pada seseorang.
Alastha. C
[Hy, Honey! Apa yang sedang kau lakukan? I miss you, My Love.]Alastha kembali menyimpan ponselnya dan berjalan kearah Evan yang sedang berbincang-bincang dengan anggota Allons yang lain.
"Bagaimana?" tanya Alastha.
"Semuanya akan berjalan sesuai keinginanmu," jawab Evan.
"Good! Kau sudah memberi kabar kepada Leader Sutton?" tanya Alastha yang diangguki Evan.
"Aku sudah memberitahu Leader-nya, Cristian."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASTHA
Teen Fiction"Aku sudah kalah, aku ... mulai mencintainya." Karena melupakan seseorang yang hampir tergenggam itu tak semudah membalikkan telapak tangan. -Alastha Crawford- Berawal. Di atas bumi, bersama Tuhan Sang Penentu Takdir. Berakhir. 7 November 2020, di...