A hope that will come true. With me, you and our story in it.
★★★
Puluhan motor bewarna hitam pekat berjejer rapi di jalur antar kota pada subuh ini. Di depan sana sudah berdiri Sang Kapten dengan jaket hitam berlambangkan Trisula dengan lilitan ekor iblis bewarna merah menyala, siapa lagi kalau bukan Vernand.Ya. Seperti yang dibicarakan oleh Alastha dan Evan minggu lalu, hari ini Vernand dan WtBlack akan mengamankan penyelundupan narkoba di wilayah ini untuk masuk ke dalam kota.
Sebuah seringaian tercetak di bibir Leader WtBlack itu ketika melihat sebuah mobil hitam melaju mendekat ke arahnya dan anggota WtBlack yang lain. Hanya dengan mengawasi penyelundupan ini supaya tidak terendus oleh Polisi, Vernand sudah memperoleh gaji yang besar. Apalagi penyelundupan kali ini ia dibayar oleh seorang bos Mavia yang terkenal akan permainannya di dunia gelap.
Tapi, Leader WtBlack itu belum tahu saja bahwa ada bahaya yang tengah mengintainya sedari tadi. Ya, tepat di pinggir jalan, di balik pepohonan besar nan rimbun itu bersembunyi puluhan anggota Allons, Dravec, Tigro, dan Diavolo.
Para anggota geng yang cukup berpengaruh di kota ini sudah bersembunyi di sana sejak tadi malam. Mereka menanti datangnya mangsa yang sebentar lagi akan hancur.
Di sana juga ada Alastha, Haland, William dan Jack. Mereka sedari tadi hanya diam sembari mengamati pergerakan Vernand dan para anggota WtBlack. Sesekali sebuah seringaian terbit di bibir para Kapten itu ketika mengingat betapa bodohnya seorang Vernand hingga ia tidak menyadari ada malaikat maut yang sedang mengawasi pergerakan Kapten WtBlack itu.
Padahal, jarak antara tempat persembunyian Alastha dan lainnya dengan berdirinya para anggota WtBlack lumayan dekat. Benar-benar bodoh bukan?
"Mobilnya sudah datang, sekarang saatnya?" tanya Jack pada Alastha yang sedari tadi diam sembari memperhatikan mobil hitam itu mendekati Vernand.
Alastha tersenyum, sebuah senyuman dengan ribuan artian di sana. "Kalau sudah begitu, tunggu apa lagi? Kepung sekarang!"
Semua anggota dari empat geng yang berbeda itu akhirnya keluar juga dari persembunyiannya. Melajukan motor mereka mengitari anggota WtBlack hingga berhasil mengepung geng yang dijuluki Penguasa Jalur Hitam itu.
Melihat itu semua, Vernand mengepalkan kedua tangannya. Tak ia sangka ini semua akan terjadi, apalagi anak buahnya ini sekarang bukannya melawan malah beringsut mundur dengan menampakkan raut ketakutan yang sangat kentara di wajah mereka. Tampaknya, Vernand salah memilih anggota.
Tak lama setelah pengepungan itu, datang rombongan Allons yang lain beserta Evan yang memimpin di sana. Evan menyeringai di sana, inilah yang selama ini ia dan Alastha inginkan.
Alastha, Jack, Haland dan William berjalan mendekati Vernand yang tengah menatap keempat Leader geng itu dengan tajam. Jangan lupakan bahwa Vernand juga adalah seorang Iblis, pandangan laki-laki itu tak kalah tajamnya dengan pandangan Evan.
"Hai, Vernand? Apa kabar?" tanya Jack pada Vernand sembari memperlihatkan senyum manisnya.
"Sudah lama kita tidak bertemu ya?" timpal Haland.
"Sayang sekali, kita bertemu di saat seperti ini. Pada saat WtBlack akan hancur," ucap William.
Mendengar ucapan penuh sindiran dari para Leader itu membuat kepala Vernand semakin panas. Rahang Leader WtBlack itu mengeras dan tangannya mengepal sempurna hingga membuat buku-buku jarinya memutih.
Vernand memandang ke arah Alastha yang juga tengah memandang ke arahnya sembari memperlihatkan senyum devilnya.
Tak lama kemudian Vernand menyeringai. Ia adalah Iblis yang licik, tak mungkin ia kalah di sini dengan para pengecut ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASTHA
Teen Fiction"Aku sudah kalah, aku ... mulai mencintainya." Karena melupakan seseorang yang hampir tergenggam itu tak semudah membalikkan telapak tangan. -Alastha Crawford- Berawal. Di atas bumi, bersama Tuhan Sang Penentu Takdir. Berakhir. 7 November 2020, di...