Alastha- END

6.4K 178 10
                                    

And in the end all back on your side, thank God for this beautiful destiny

★★★


Senyuman terpatri dari wajah cantik seorang wanita yang sedang duduk sendirian di sebuah bangku di taman rumahnya.

Lima tahun kembali berlalu dengan begitu cepat, tak ia sangka ending dari kisahnya akan semanis ini mengingat rasa kecewanya di masa lalu.

Seorang Amata Taylor tidak pernah membayangkan akan berjodoh dengan Alastha Crawford. Seorang pria angkuh dan seenaknya, pria urakan yang hobinya berbuat masalah. Sekarang ia akan menghabiskan waktunya untuk mencintai pria itu, saling melengkapi dan mengerti.

Kisah yang selama ini ia lukis akan mempunyai ending yang manis seperti ini. Akhirnya kisah ini menemukan ujungnya yang membahagiakan. Yap! Happy Ending tentunya.

Tak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Amata bahwa ia akan berakhir dengan Alastha, seorang badboy di sekolahnya. Tukang gosip sepertinya akan berjodoh dengan Leader Allons itu, apalagi hubungan mereka berawal dari sebuah gosip, berlanjut ke permainan sialan itu. Ah Amata hampir saja lupa, bukankah ia menang dalam permainan itu?

"Hey, lagi apa?" Amata tersenyum kala lengan kekar itu memeluknya dari belakang.

"Tidak ada," jawab Amata.

Pria yang tak lain adalah Alastha itu berjalan ke arah Amata dan duduk di samping wanita yang sangat dicintainya itu.

"Lagi memikirkanku ya?"

Amata tersenyum ke arah Alastha. "Lagi memikirkan kita, lagi memikirkan keluarga kecil kita."

Alastha mengangguk dan mengecup sekilas pipi Sang Istri. "Jadi aku bukan tokoh utama lagi dalam cerita kamu?"

Amata terkekeh. "Sekarang sudah ada Axelleon, aku harus memperhatikan anak kita juga."

Alastha mendengus kesal. "Aku kesal sama bocah itu."

Alastha meringis ketika sebuah pukulan yang tak bersahabat mendarat di lengannya. "Dia itu anak kamu!" kesal Amata.

Alastha terkekeh. "Tapi karena dia, rasa sayang kamu jadi terbagi. Setiap bangun yang dicariin Leon, setiap sarapan yang disuapin Leon, akunya kapan?"

Amata mendengus kesal. "Youre crazy!"

"Dad, Mom, Leon pulang!"

Pasangan suami istri yang sedang bercengkrama itu kompak menoleh ke belakang. Senyuman manis terpatri di wajah keduanya ketika melihat Sang Buah Hati berlari ke arah mereka dengan tas mungil di gendongannya.

"Dad, jauh-jauh sana dari Mommy Leon, Daddy bau!" Alastha ternganga dengan ucapan bocah lima tahun itu. Apa katanya? Bau? Yang benar saja!

"Heh bocah! Enak saja, Daddy itu tidak bau, yang bau itu kamu!" ucap Alastha sembari mengangkat tubuh mungil itu dan meletakkannya di pangkuan Alastha.

Axelleon hanya mengacuhkan perbuatan Sang Ayah. Tangan mungil itu beralih mengambil sesuatu dari dalam tas sandangnya. Axelleon menyodorkan setangkai bunga mawar dan satu bungkus coklat kepada Sang Ibu.

"Mom, tadi ada yang ngasih Leon bunga sama coklat lagi, buat Mommy aja."

Amata mengambil dua benda itu dan tersenyum ke arah Sang Putra. Selama ini memang Sang Anak mendapat perhatian lebih dari orang di sekitarnya, mulai dari memberikan coklat hingga bunga.

"Thanks."

"Buat Daddy tidak ada?" tanya Alastha.

Axelleon berdecak kesal. "Uang Daddy banyak, jadi beli sendiri."

ALASTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang