Alastha- 19

2.1K 124 0
                                    

Kenapa balik lagi? Ada yang ketinggalan?

★★★

"Jadi, dia sudah kembali?" Vernand menatap ke arah jendela yang menampilkan hujan deras yang melanda kota.

Seseorang di belakangnya mengangguk. "Sepertinya, dia kembali untuk Alastha."

Vernand terkekeh. "Berani juga Jalang itu datang ke sini setelah seenaknya menghianati Alastha, ini peluang besar untukku."

"Kau ingin mendapatkan Amata kembali?"

Vernand mengangguk mantap. "Bohong sekali kalau aku mengaku sudah tidak mencintai Amata lagi, gadis itu sudah banyak merubah hidupku."

"Ada yang lain?" tanya Vernand yang berbalik menghadap lawan bicaranya.

"Mata-mata Allons, aku sudah tahu siapa dia," ucap laki-laki itu yang dibalas anggukan oleh Vernand.

"Saat-saat seperti ini apa menguntungkan kalau kita mengajak Allons berperang?" tanya Vernand dan pria di depannya ini tampak berpikir sejenak.

"Ini akan jauh lebih menguntungkan," ucap laki-laki itu.

"Yasudah, nanti malam aku akan ke markas. Beri tahu juga kepada Alastha dan Evan, kita akan memberi kejutan untuk mereka," ucap Vernand yang diangguki laki-laki itu.

Laki-laki itu pamit untuk segera pergi dari apartemen Vernand. Tapi baru beberapa langkah, ia terpaksa berhenti lagi.

"Sekarang ... Grace ada di mana?"

"Apartemennya."

★★★

Seorang wanita dengan pakaian ketatnya mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan ini. Ia tampaknya sedang mencari sesuatu. Dan benar saja, seorang laki-laki melambaikan tangannya pada wanita itu.

Wanita itu berjalan ke arah pria tersebut dengan tampang datar. Tidak berselera sama sekali menatap pria dengan jaket berlambangkan trisula ini. Jaket kebanggaan WtBlack!

"Grace, sudah lama kita tidak bertemu ya. Terakhir bertemu, ketika kau membuang Alastha kalau tidak salah. Apa benar?" tanya laki-laki itu bersikap seakan menyambut kedatangan wanita di depannya.

"To the point saja Vernand, ada urusan apa kau mengajakku untuk bertemu?" tanya wanita yang dipanggil Grace itu.

Vernand menyeringai dan diiringi dengan kekehan khasnya. "Aku sudah menyambutmu secara baik-baik, kenapa kau jadi marah padaku? Tidak tahu terima kasih! Kau benar-benar berubah sekarang, bertambah ... murahan?"

"Aku tanya sekali lagi Vernand, ada gerangan apa kau mengajakku ke sini?" bentak Grace.

Vernand terkekeh. "Duduk dulu, kita bicarakan dengan santai."

Grace akhirnya duduk di kursi kayu bersebrangan dengan Vernand yang juga tengah duduk.

"Ada apa?"

"Bagaimana kau di Thailand? Baik-baik saja? Tidak ada yang memergokimu lagi 'kan?" tanya Vernand yang membuat Grace memanas. Laki-laki ini tampaknya sengaja menyindirnya. Baiklah, mari kita ikuti permainannya!

ALASTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang