Alastha- 16

2.3K 167 4
                                    

Love comes from being used to it

••vote••

"Itō Asahi, mattete! Nihon de o ai shimashou!" Amata, siapa lagi yang akan berteriak malam-malam begini kalau bukan gadis itu.

Perempuan yang kini menjabat sebagai kekasih dari Leader Allons itu sedari tadi setia memandangi layar komputernya.

Mendengar teriakannya dalam bahasa Jepang itu, bisa ditebak kalau film yang sekarang tengah ditontonnya adalah sekelompok orang berkekuatan super dengan pakaian bewarna merah, kuning, dan sebagainya. It's Power Rangers.

"Nih orang imut banget sih Ya Tuhan, pengen nyubit ginjalnya deh," ucap Amata yang masih setia memandang aksi Sang Ranger Red yang sedang bertarung bersama teman-teman Rangers-nya.

"Ya Tuhan, sumpah gue pengen jadi Umika yang setiap hari hidungnya dicubitin terus sama Kairi," ucap Amata yang kini pandangannya beralih pada sebuah foto kecil di samping komputernya yang terdapat gambar seorang laki-laki berambut pirang yang sedang mencubit hidung gadis berambut pendek.

Jangan lupakan kalau dua orang itu adalah bintang dari film yang sedang ditonton Amata sekarang.

Itulah Amata, kalau sudah mengidolakan sesuatu, ia akan langsung mengoleksi semua tentang idolanya itu. Gadis itu bahkan sampai hafal nama asli setiap pemain dalam serial Super Sentai itu.

Perhatian Amata pada pria berambut pirang itupun buyar ketika suara jendelanya yang diketuk dari luar. Siapa? Kamar Amata berada di lantai dua, siapa yang berada di sana? Kecuali ia memanjat pohon yang berada di sebelah balkon kamar Amata. Oh Tuhan, suasana semakin menyeramkan!

"Si-siapa?" Bukannya menjawab, kaca jendela itu malah semakin kuat digedor.

Untuk menghindari kedua orang tuanya yang sedang berkelana di alam mimpi terbangun, Amata memilih memberanikan dirinya melihat siapa yang mengetok jendela kamarnya.

Jangan lupakan bahwa Amata sangat takut dengan hantu, itulah sebabnya sekarang tubuh gadis dengan rambut semampai itu kini mulai mengeluarkan keringat dingin. Dengan sebuah hair dryer di tangannya, ia mulai berjalan mendekat ke arah jendela itu.

Sedikit demi sedikit, akhirnya langkah Amata tepat terhenti di depan jendela yang masih ditutupi gorden berwarna ungu itu. Dengan satu kali tarikan, gorden itupun tersingkap dan terpampang lah laki-laki dengan sorot mata tajam bak elang. Jangan lupakan jaket hitam khasnya yang selalu melekat pada tubuh tegap itu.

"Alastha?!" Lantas hair dryer yang siap memukul kepala Sang Kekasih tadi langsung terjatuh saking terkejutnya Amata dengan kedatangan iblis berwujud malaikat itu.

Spontan, Amata langsung membukakan jendela kamarnya dan membiarkan Alastha masuk ke dalam kamar bernuansa fangirl-nya itu tanpa memikirkan resiko yang akan diterimanya saat manusia dengan wajah terpahat sempurna itu masuk ke dalam area pribadinya. Berdua?

"Kau sangat lama membuka jendelanya," ucap Alastha dan langsung duduk di singel bed milik Amata.

Amata masih terdiam, mencerna apa yang terjadi. Alastha? Dan ... di kamarnya? Tunggu! Ada angin apa pria mesum itu ke kamarnya? Amata! Kau berada dalam lingkup bahaya!

ALASTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang