Alastha- 27

2K 112 3
                                    

My happiness is you! But your happiness is him

★★★


Seorang laki-laki yang tengah tertidur mulai terganggu karena sebuah usapan aneh di bagian dadanya. Siapa yang telah berani menyentuh tubuhnya dengan lancang? Tapi sayangnya kepala laki-laki itu terlalu pusing untuk bisa bangkit dari tidurnya.

"Hey, wake up baby." Mata laki-laki itu mulai mengerjap tatkala suara yang sangat dikenalnya itu semakin menurunkan usapannya pada perutnya.

Ketika matanya mulai terbuka sempurna, yang dilihat olehnya pertama kali adalah wajah seorang perempuan yang tak lain adalah Grace. Itu sontak saja membuat laki-laki itu terkejut bukan main dan langsung menendang perempuan itu dari ranjang.

"Akh, Alastha kenapa ditendang?" tanya Grace sembari berdiri kembali menghadap ... Alastha? Ya, itu memang Alastha!

"What are you doing here?" tanya Alastha menggeram.

"Kau lupa kejadian semalam? Kau yang mengajakku kesini Alastha," ucap Grace sembari menunjukkan kiss mark pada lehernya, yang sayangnya itu adalah ulah dari Leader Allons ini.

Manik Alastha melotot sempurna. Matanya beralih melihat keadaannya sendiri. Oh tidak! Di balik selimut Leader Allons ini sama sekali tidak memakai apapun. Sekarang kepala Alastha semakin pusing.

"Jangan bercanda!" bentak Alastha marah. Mata dari Leader Allons itu benar-benar memerah, tapi ia bisa apa? Keadaannya sangat lemas sekarang, kalau tidak, mungkin wanita di sampingnya ini sudah tinggal nama.

Grace tersenyum. "Alastha, kau benar-benar tidak mengingatnya? Kau yang memulai semuanya."

"Jangan coba-coba berbohong idiot!" teriak Alastha.

"Kau benar-benar tidak mengingatnya? Tapi tidak apa-apa, Vernand sudah merekam semuanya dan pasti kau akan mengingat apa yang kita berdua lakukan semalam," ucapan Grace tadi berhasil membuat Alastha bagai seperti orang kesetanan sekarang. Jadi ini rencana mereka lagi?

"Aku akan memanggil Vernand." Belum beberapa langkah Grace berjalan, tapi orang yang dimaksud sudah muncul dari balik pintu.

Vernand berjalan ke arah Alastha sembari menampakkan seringai meremehkan.

"Bagaimana keadaanmu Alas? Sudah hancur?" tanya Vernand sembari mengeluarkan handphone bewarna hitamnya.

"Apa kau benar-benar tidak mengingat kejadian tadi malam? Padahal kau sangat bersemangat, kau selalu menyebut nama Amata, kau benar-benar brengsek, Alastha!" ucap Vernand sembari menunjukkan video laknat itu.

Alastha sekarang benar-benar marah besar, tapi kepalanya terlalu pusing untuk bisa bangkit dari tidurnya. Ia sekarang memikirkan Amata-nya, bagaimana keadaan gadisnya itu sekarang?

Ia benar-benar telah bertindak bodoh! Harusnya Alastha mendengarkan ucapan Evan untuk tidak ke club semalam, harusnya ia mendengarkan ucapan Elbarack untuk tidak minum terlalu banyak! Harusnya ia tidak pernah berada di tempat ini! Sekarang, apakah Alastha sudah bisa dibilang hancur?

Brak!

Semua orang melihat kearah pintu yang baru saja dibuka paksa. Disana, berdiri seorang laki-laki dengan mata yang memerah, keadaannya sama seperti Alastha sekarang, benar-benar marah!

Itu Evan.

Evan langsung saja memukuli Vernand dengan membabi buta. Saat mendengar kabar Alastha hilang di club dari Elbarack, ia sudah tahu semuanya. Ini pasti rencana dari rubah licik ini, dan benar saja. Sekarang lihat! Kondisi semua orang yang berada di ruangan ini! Benar-benar membuat Evan muak!

ALASTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang