Alastha- 20

2.5K 152 0
                                    

Memories?
Maybe when you go through it and do it it will feel normal. However, what you lived and did that day will feel valuable when you realize that moments like that cannot be repeated.

★★★


Suasana malam kali ini berbeda dari biasanya. Hawa dingin malam-malam biasanya seakan menghilang oleh semangat dua kubu geng terbesar di kota ini. Seperti biasa, jalan bons yang terkenal sepi sekarang sudah penuh oleh kubu-kubu geng dengan karakter berlawanan.

Di sebelah kanan sudah berdiri dengan gagahnya Allons dengan motor merah darahnya, tak lupa dengan bendera perang berlambangkan sayap devil bewarna kelabu.

Disebelah kiri jalan juga sudah berdiri WtBlack dengan motor hitam pekat, tak lupa juga dengan bendera perang berlambang Trisula dengan ekor iblis yang melilit Trisula tersebut.

Tak ketinggalan dengan kapten dari masing-masing kubu. Alastha dan Vernand maju ke depan sebari menampilkan senyum mereka, oh lebih tepatnya sebuah seringaian.

"Ada apa kau mengajak Allons berperang malam ini?" tanya Alastha to the point

"Alastha, terhitung sudah lama ya Allons dan WtBlack tidak berkumpul seperti ini?" tanya Vernand mengalihkan pembicaraan Alastha.

Alasannya mengajak Allons perang malam ini itu urusan belakangan. Sekarang, yang harus laki-laki itu lakukan adalah memanas-manasi Alastha. Karena Vernand tahu, walaupun terlahir nyaris sempurna, Alastha tetaplah manusia yang mempunyai kekurangan.

Dan kekurangan Leader Allons itu adalah mudah terpancing emosi. Apalagi itu menyangkut tentang masa lalu atau orang terdekatnya sekarang.

"Terus terang saja Vernand, aku tidak menyukai peperangan kita kali ini. Sepertinya WtBlack semakin hari makin melemah," ucap Alastha santai.

Vernand mengepalkan tangannya karena ucapan Alastha itu. Ya, akhir-akhir ini memang mereka jarang muncul ke publik karena ada urusan pekerjaan. Dan karena itulah, banyak geng lain yang menduga kalau nyali WtBlack sudah ciut dan tidak berani untuk perang lagi.

Tak lama Vernand menyeringai. "Kudengar, Grace sudah kembali ya?"

Sekarang gantian Alastha yang mengepalkan tangannya. Sekarang ia tahu arah tujuan Vernand basa-basi dengannya. Ingin membuatnya terpancing emosi dan Vernand bisa leluasa untuk memenangkan pertarungan ini? Idemu bagus, Vernandhess Baxter! Tapi jangan harap rencanamu itu berhasil!

"Ya, yang kudengar juga begitu. Lalu kenapa?" tanya Alastha.

Vernand mengedikkan bahunya. "Mungkin dia ingin menghianatimu lagi?"

"Kali ini aku tidak akan terpancing dengan rayuan Jalang itu!" ucap Alastha.

Vernand terkekeh. "Yakin?"

Alastha mengangkat bahunya. "Aku sebenernya malas untuk mengakhiri obrolan ini, tapi ada perang yang harus segera kita selesaikan."

Vernand mengangguk. "Jadi, kau mau tahu alasanku mengajak Allons berperang malam ini?"

Alastha mengangguk malas sembari menatap ratusan anggota WtBlack di belakang Vernand. Nampaknya, sebentar lagi geng motor berlambangkan Trisula itu sudah akan tinggal nama.

"Dua tahun yang lalu. Kau mengirim mata-mata ke dalam WtBlack dan mencari tahu tentang kelemahan kami?" Alastha menegang ketika Vernand membahas hal itu. Jadi, Vernand sudah tahu?

Tapi tak lama kemudian wajah Alastha menyeringai dan mengangguk mantap.

"Jadi, kau sudah tahu?" tanya Alastha.

ALASTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang