Alastha- 9

2.8K 172 2
                                    

❝Manusia bisa bersikap tidak adil, tapi Tuhan itu maha adil.❞

—Lie to Me—


***

"Kau gila!"

Umpatan spontan dari Nazz berhasil membuat Alastha terkekeh dibuatnya.

"Tapi kalau memang itu ciuman pertamanya, selama satu tahun lebih dia berpacaran bersama Vernand mereka melakukan apa?" tanya Elbarack keheranan.

Bagaimana tidak heran? Kalau Elbarack menjadi Vernand, hari pertama berpacaran saja dia sudah meniduri kekasihnya. Dan lihat apa yang dilakukan Vernand? He's Idiot!

"Vernand itu benar-benar bodoh!" sarkas Nazz yang diangguki Elbarack.

"Kalau aku jadi dia, Amata benar-benar sudah habis olehku," ucap Elbarack.

"Ya mungkin pikiran Vernand tidak se-mesum dirimu," ucap Nazz

"Sudah, kenapa jadi membahas Vernand? Telingaku panas mendengar nama Si Brengsek itu kalian sebut berkali-kali," kesal Alastha.

"Tidak usah panas! Yang kita bahas itu sebuah kebenaran," ucap Nazz yang diangguki Elbarack.

"Evan, kau kenapa hanya diam saja sedari tadi?" Elbarack menyenggol lengan Evan yang sedari tadi hanya diam dengan tampang datarnya.

"Tidak apa-apa," jawab Evan datar

Alastha yang tahu apa yang dipikirkan Evan pun berbicara. "Kau tenang saja, aku melakukan ini semata-mata hanya untuk balas dendam. Aku ingin menghancurkannya beserta hatinya secara perlahan."

"Kalau kau hanya ingin menghancurkan Amata kau sama saja dengan Si Bajingan Vernand? Bahkan Vernand tidak se-Brengsek itu, dia tidak pernah ada niatan untuk menghancurkan Amata," balas Evan.

"Kenapa kau jadi membela Vernand?" kesal Alastha.

"Bukan membela. Kau boleh balas dendam dengannya, asal jangan ada niat merusaknya. Dia hanya meng-gosip-kanmu, bukan menghancurkan hidupmu!" balas Evan.

"Vernand saja berusaha untuk tidak merusak dia. Dia tidak pernah mencium Amata, dia berusaha melindungi Amata. Tapi kau? Kau malah ada niatan yang tidak baik dengannya," lanjut Evan.

Alastha menghembuskan napasnya kasar. Semua yang dikatakan Evan itu ada benarnya juga, Amata gak pernah merusak hidupnya, lantas mengapa dia ada niatan untuk merusak hidupnya. Kalau dilihat-lihat, Amata itu baik juga.

Alastha juga bukan seorang bajingan. Kalau Vernand bisa melindungi Amata, kenapa ia tidak bisa? Bahkan ia bisa lebih baik dari Vernand.

Rencana awalnya cuma untuk memacari Amata, keep leaving it fitting dear-unfortunately, bukan untuk menghancurkan hidup gadis itu.

Ia sudah salah, benar-benar salah! Hampir saja ia salah langkah kalau bukan Evan yang memperingatinya.

Alastha menepuk bahu Evan. "Thanks."

***

"You're Idiot Amata! Kau benar-benar bodoh!" kesal Teresia.

ALASTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang