Nanny's

36. Thought

"Kris"

"?"

"Tumben kau tidak memakai gelang"

Kris menundukan kepalanya, melirik lengannya yang kosong tanpa ada gelang hitam kesayangannya yang melingkar.

"Loh gelangku kemana?" panik.

"Ku-kukira kau tidak me-"

"Kemana gelangku?" liriknya pada ketiga temannya yang kebingungan. "Ck"

Tanpa pikir panjang. Kris langsung berlari ke tempat semula untuk mencari gelangnya yang mungkin jatuh.

"Hei Kris"

Lamunannya seketika buyar mendengar suara Yoojin yang menelusup ke dalam.

"Apa?"

"Apa kau tidak kasihan pada wanita tadi?"

"Untuk apa?"

Yoojin membuka mulutnya tak percaya. "Aku tahu gelangmu hilang dan ada pada tangannya. Tapi apa kau tidak bisa memintanya baik-baik? lengannya pasti memerah setelah kau tarik seperti tadi"

Tak

Minuman kaleng di tangannya di hentakan kasar pada bata kosong di sampingnya.

"Hei Yoojin. Jangan sok membelanya deh"

"Aku bukan membelanya. Tapi dia kan wanita. Tangannya pasti-"

"Aish kau minta di lempar ya!" raihnya pada minuman kaleng di sampingnya.

"Ck, jangan berlebihan" tahannya pada tangan Jungho.

Jungho langsung menepis tangan Yejoon dan beranjak dari sana untuk berpindah ke sisi Kris.

---

"Bye Kris" lambainya pada Kris yang sudah masuk ke dalam rumah.

Brak

Pintu di tutup kasar. Yejoon yang melambai pada Kris pun menurunkan tangannya.

"Ck, sudah kubilang. Kris itu tidak suka di lambaikan olehmu"

"Sudahlah. Ayo kita pulang" rangkulnya pada kedua temannya yang tak mau menyatu.

-

Kris membaringkan tubuhnya di atas kasur sambil mengangkat gelangnya yang rusak di tangannya. Tapi untungnya tulisan 'Putra emas' di gelangnya masih bisa terbaca jelas, jadi masih bisa di benarkan.

"Gara-gara wanita itu gelangku jadi rusak" tangannya terkepal mencengkram gelangnya.

Tapi

Wajah wanita itu muncul di ingatannya. Dia meringis kesakitan ketika lengannya di tarik olehnya karena ingin mendapatkan gelang itu.

"Apa aku-"