67. Modest Pride / [겸손한 자랑]

777 104 16
                                    

"Ini kopimu" Yoojin menaruh segelas kopi hangat di atas meja. "Minumlah"

"..." Kris yang sebetulnya sedang melamun pun hanya menatap gelas kopi di depannya, tanpa ada rasa tertarik untuk meminumnya atau menghabiskannya.

Drrt drrt

Tiba-tiba saja ponselnya yang ada di atas meja bergetar. Kris yang sedaritadi memandang lurus pun terpaksa harus menurunkan pandangannya pada layar ponsel, dan membaca nama 'Tao' di layar ponselnya yang memanggilnya.

"Ck" dengan rasa sangat malas. Kris pun tetap mengangkat panggilannya, lalu mengaktifkan speakernya, agar ia tidak perlu mengangkat ponselnya ke telinga untuk berbicara.

"Halo"

"Halo. Kapan kau pulang dari perkemahan?" tanya Tao tanpa basa basi di sebrang panggilan.

"Mungkin besok. Tapi aku tidak tahu. Memangnya kenapa?"

"..." Tao langsung menghela nafas kasar, saat tertohok mendengar pertanyaan Kris yang santai. "Gampang sekali ya melontarkan pertanyaan seperti itu. Kau tahu kalau aku sangat kerepotan di bar. Dan kau dengan sangat lamanya tidak membantuku di bar, padahal kau baru saja bekerja beberapa hari di barku" nadanya meninggi.

Yoojin yang tak sengaja mendengar suara Tao pun seketika melangkahkan kakinya darisana untuk menjauh.

"Ck, kau ini. Jangan marah-marah dulu deh. Aku kan sudah meminta izin padamu, dan aku juga-"

"..."

Mulut Kris tiba-tiba saja berhenti berbicara saat tak sengaja mendapati Luhan dan Sehun yang muncul dari luar perkemahan dengan sebelah kedua tangan mereka yang bergandengan.

"Aku juga apa?"

"..." Kris tak menjawabnya. Ia benar-benar sangat fokus memandangi kedua sejoli itu.

"Halo Kris? Kau masih mendengar-"

Pip. Panggilannya langsung di matikan secara sepihak oleh Kris, tanpa mengalihkan pandangannya pada Luhan yang terus tersenyum pada Sehun.

"Loh, Kris.." celetuk Yoojin. "Bukannya wanita itu adalah wanita gangnam yang pernah kita temui?" tunjuknya pada Luhan yang berdiri di depan tenda di ujung lapang.

"Hm"

"Kok.. dia bisa ada disini?"

Kris mulai beranjak dari kursinya, sembari menghela nafas pelan. "Dia sedang menemani anaknya di duda itu yang berkemah disini" jelasnya singkat.

"Si duda?" kening Yoojin berkerut. "Maksudmu.. pria yang ada di sampingnya?"

"Hm"

Otomatis matanya membulat. "Dia sudah punya anak?!" tatapnya tak percaya.

"Ck" Kris mendelikan matanya. "Jangan sok lupa deh. Kau kan juga pernah melihat anaknya saat pergi ke fun fair waktu itu"

"Fun fair?" keningnya kembali berkerut.

"Dasar pelupa" sindirnya.

---

Sret. Zipper tenda di tarik ke arah atas, dan membukakan pintu tenda sangat lebar. Luhan yang berada di paling depan pun langsung masuk ke dalam tenda, lalu membereskan isi tendanya agar Sehun bisa nyaman.

"Tendanya besar juga ya"

"Eum. Aku juga tidak menyangka jika tendanya akan sebesar ini"

Sehun tersenyum tipis. "Tapi syukurlah. Berarti aku tidak sia-sia membayar uang dengan jumlah besar untuk kenyamanmu dan anak-anak"

Nanny'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang