Malam pembukaan api unggun. Terlihat Luhan sudah duduk di bangku kayu, menamani Haowen dan Ziyu yang sedang menghangatkan tubuh mereka pada api unggun.
"D-diisini dingin sekali, bunda" Ziyu menggigil sambil menggosokan kedua telapak tangannya.
"Sini bunda peluk"
"Eum" kedua tangannya langsung dilingkarkan ke dalam jaket Luhan, lalu menyandarkan kepalanya di dada.
Luhan mengusap surai rambut Ziyu yang terasa dingin, sambil sesekali melirik Haowen yang sedang menggosokan kedua telapak tangannya, mencari kehangatan.
"Haowen kedinginan hm?" Haowen mengangguk, menanggapinya. "Kalau gitu, mendekatlah" sebelah tangannya terulur untuk mengajak Haowen.
"Ti-tidak perlu"
"Tidak apa-apa. Ayo, mendekatlah" ajaknya sekali lagi.
Dan di luar dugaannya. Ternyata Haowen mau menerima ajakannya, lalu mendekatinya dan memeluk tubuh Ziyu yang ada di sampingnya.
"Permisi" interupsi seseorang di hadapannya.
Kepalanya pun mendongak. "Ya-" dan ucapannya pun seketika terjeda saat matanya bertemu tatap dengan Joohyuk yang berdiri di hadapannya. "Joohyuk.."
"Luhan"
Joohyuk tampak salah tingkah, kalau ternyata yang menemani Haowen dan Ziyu disini adalah Luhan, dan bukan Sehun.
"Kukira Sehun yang ikut ke perkemahan ini" canggung.
"Tidak. Sehun sedang sibuk bekerja"
"Oh, begitu ya" pandangannya langsung mengarah ke arah lain.
"..." Haowen yang menyimak percakapan keduanya pun langsung mengalihkan pandangannya pada kotak yang di pegang Joohyuk. "Pak guru, itu apa?" tunjuknya pada kotak.
Kepalanya menunduk. Dan seketika ia tersadar bahwa tujuannya kesini itu untuk membagikan marshmellow pada anak-anak. "Oh ya ampun, maaf bapak lupa" Joohyuk langsung menaruh kotak yang di bawanya di atas tanah. "Itu adalah marshmellow untuk kalian"
"Marshmellow?" tanya Haowen dan Ziyu bersamaan.
"Hm. Nanti kita akan membakar marshmellow disini"
"Jinjjayo?" Joohyuk langsung mengangguk dan tersenyum. "Yeayy marshmellow!" teriak Haowen sumringah sambil bertos ria dengan sang adik.
"Kalau gitu, aku permisi dulu ya Lu"
"Eum"
---
Selesai berdoa dan bernyanyi. Inilah saatnya yang sudah di tunggu-tunggu oleh semua anak-anak yang berkumpul. Mereka tampak mengangkat marshmellow mereka, yang sudah siap di bakar di atas api yang sudah di kecilkan.
"Silahkan di bakar marshmellownya. Tapi jangan terlalu dekat dengan apinya ya"
"Ya pak!" jawab anak-anak serentak.
Joohyuk langsung tersenyum, memandangi seluruh anak-anak yang berkumpul di hadapannya yang bersemangat membakar marshmellow mereka pada api.
"Hei Jo" sapa guru lain.
"Hei"
"Mau membuat mie rebus?"
Kepalanya mengangguk. "Boleh juga"
"Kalau gitu, ayo"
Joohyuk mulai melangkahkan kakinya, mengikuti guru lain yang sudah berjalan duluan di depannya. Namun, beberapa detik kemudian. Langkahnya pun terhenti saat kepalanya menoleh sekilas kebelakang, dan mendapati Luhan yang sedang terduduk mengawasi Haowen dan Ziyu sambil memegangi perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanny's
FanfictionBisakah Luhan meluluhkan hati kedua anak Sehun, yaitu Haowen dan Ziyu untuk menerimanya bekerja di rumah sebagai pengasuh mereka? Rank : 080720 - #1 haowen 080720 - #1 ziyu 180720 - #1 hunhan 180720 - #1 wuqian