DRTDRTT...
Sebuah notifikasi beranda masuk kedalam ponsel murid-murid Sinota. Mereka melihat video tak berfaedah itu dan merespon barang yang sudah bernomaden diberbagai jejaring sosial ini dengan pemikiran negatif. Videonya sudah menyebar di instagram,facebook,whatsapp,twitter dan informasi sekilas dunia entertaiment. Notifikasi pertengkaran antara Piter dan Aster.
Flashback On.
"Gue mau kita putus!!"
Piter datang menghampiri kekasihnya yang tengah memainkan ponsel. Ia tercengang mendengar bunyi itu.
"Maksud Lo?" tanya Piter seraya memastikan. Ia sama sekali tidak berniat untuk mendengar replay itu lagi.
Rintik gerimis sudah berubah menjadi riuh gemuruh hujan. Kata bahagia itu hendak berakhir detik ini juga. Aster memukul-mukul bahu Piter dengan pelan. Mencoba menguatkan.
"Gue udah bosan sama Lo. Gue mau......" Aster mengeja kata demi kata dan sengaja memotongnya.
"KITA PUTUS!" lanjut Aster seadanya, ia mengucap tanpa berpikir panjang.
Piter menatap datar, setengah menjerit setengah rapuh. Ia tak ingin terlihat lembek, saat ini air mata bukanlah pilihan.
"Itu semua tidak akan pernah terjadi" ucap Piter sedikit loyo karena hatinya sangat rapuh atas permintaan itu.
"Percuma, itu sudah terjadi"
Gadis perfect meninggalkan kekasihnya begitu saja. Tanpa peduli. Dengan bodohnya, Piter masih mengejarnya. Mengemis-ngemis akan suatu hal yang absurd. Piter membungkukkan tubuh 90° sembari menahan pergelangan kaki Aster.
"Gue mohon, jangan putusin gue!" pinta Piter dengan nada sedikit serak. Ia benar-benar kacau.
"Gue gak sanggup membuka lembaran baru tanpa Lo,Aster" ujarnya lagi dengan sedikit merendah. "Apapun yang Lo minta, pasti gue kabulin" tawarnya lagi.
Namun gadis jahat tak berperasaan hanya menatap datar. Sama sekali tak menyesal.
"Sebuah hubungan harus didasari oleh dua insan yang saling mencintai" sahut Aster menjelaskan. "Gue tau, Lo cinta sama gue. Tapi sayangnya, gue udah gak punya rasa lagi buat Lo" tegas Aster.
Piter semakin berteriak tak karuan, ia rela mencium kaki Aster seribu kali. Menjadi pelayan yang selalu memesankan mie ayam untuknya. Bahkan mewujudkan semua impian gadis itu, meskipun balasannya adalah raga. Ia akan melakukan semuanya untuk Aster. Pria dungu itu kembali memegangi pergelangan kaki Aster dengan erat. Menyanggah kepala lunglainya.
"Setelah lulus SMA, gue akan raih baju loreng buat Lo"
"Kalau kita nikah, gue akan buatin rumah di pinggiran pantai dengan lantai 10 tingkatan. Fasilitas lengkap dan mewah"
"Gue juga janji akan ikhlas kalau Lo masih mau nyelingkuhin gue. Tapi please, jangan tinggalin gue."
Permohonan demi permohonan dimintai. Janji demi janji dikatakan. Namun nihil, bukannya kembali, Aster malah mencerca pria ini. Kamera tersembunyi dipegangi Kristal, sahabat licik Aster yang menginginkan kehancuran geng STARLIGHT. Perbuatan baik Piter malah dibalas dengan air tuba. Gadis ini benar-benar sudah muak dengan sosok Piter.
"Cowok murahan!"
"Pokoknya, gue mau putus. Titik gak pakai koma!"
Flashback Off.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On (Segera Terbit♡)
Teen FictionJangan lupa vote-komen dong! 📝Rank #1 Ocehan [5 September 2020] #3 Syira [5 September 2020] #6 Versus [4 September 2020] #7 Broken Hearted [5 September 2020] #23 Melupakan [19 September 2020] #626 Mimpi [24 Oktober 2020] #27 Sosial [24 Oktober 2020...