54). BULLYING from Beautiful

59 11 2
                                    

"Lo lagi kesambet apaan? Bahagia banget!"

Ira menghampiri Piter yang sedang sibuk membaca buku di perpustakaan, belum sempat lenyap pria ini sudah menerkamnya dengan sebuah katalog.

Gadis ini duduk disebelah lelaki itu, mengambil satu buku untuk ia baca.

"Bulan sama gue udah sahabatan lagi tau. Keren kan?"

Piter tersenyum merekah sambil memunculkan ketampanan wajahnya yang terlihat semakin bertambah.

"Bagus deh kalau kalian udah temenan lagi. Gue ikut seneng dengernya!" Ucap Piter yang di pandang Ira dengan sebuah lamunan.

"Gimana soal Mars dan Jupiter?" Kini, Ira bertanya mengenai dua alien yang sudah jarang menjamah sosok Piter. Dengan bubarnya geng STARLIGHT membuat dua orang itu terjerat pasal pertengkaran dengan sosok Mr. Jhonson.

Piter hanya geleng-geleng.

"Pasti ini semua gara-gara gue deh." Tebak Ira.

"Bukan salah Lo," jelas Piter.

"Maafin gue karena udah bikin kalian berantem."Ira menyesal.

"Gak usah salahin diri sendiri. Lagian, ini salah gue karena udah bubarin geng gitu aja." Kata Piter.

"Piter!" Ira memanggil pria itu dengan sedikit tilikan matanya.

"Iya, ada apa lagi?" jawabnya.

"Piter bubarin geng bukan karena permintaan Ira kan?"

Pertanyaan itu berhasil membuat Piter berhenti membaca bukunya, ia sediit terkejut.

"Nggak. Lo tenang aja." Jawab Piter santai.

"Yaudah," tutur Ira lembut.

"Yaudah kenapa?"

"Ira pegi dulu yah. Mau ke tempat Bulan sama Carla. Piter baik-baik disini, jangan sampe ngacakin perpus."

"Cih, giliran udah ada si Carla gue malah dilupakan." Sindir Piter merasa iri.

"Bukan gitu, kalau Piter kan sering ketemu. Sedangkan kalau sama Bulan dan Carla palingan cuman di sekolah aja. Jadi, ketika di sekolah gue akan lebih memprioritaskan Bulan dan Carla."

Piter mengangguk.

"Yaudah sana! Lagian gue masih harus belajar lagi." Desah lelaki itu yang sebenarnya terlihat sedikit mengamuk. Piter pun berpura-pura menatap buku dengan tatapan fokusnya.

"Semangat kak Piter!" Ucap Ira.

"Manggilnya masih kaku gitu sih. Panggil aja Piter gak usah pakai kak." Jelas Piter dengan detail.

"Ini di sekolah. Gak baik kalau manggil kakak kelas langsung nyebutin nama. Jadi harus resmi!" Bantah Ira.

"Udah sana pulang ke kelas. Hati-hati di jalan!"

Sebelum pergi, Ira sempat tersenyum dan menatap Piter tanpa kedipan sedikit pun. Gadis itu berjalan mundur ke belakang tanpa menatap dan berbalik badan. Akhirnya gadis itu lubruk dan menabrak pintu perpustakaan.

BRAAKK

"Aduh," ringis Ira kesakitan sembari memegang keningnya. Piter bersegera beranjak berdiri dari peraduannya.

"Ra, Lo baik-baik aja kan?"

Ira mencegah Piter untuk menghampirinya karena merasa malu.

"Gue baik-baik aja."

"Seriusan Lo gak kenapa-napa? Apa perlu gue anter ke rumah sakit?" Khawatir Piter dengan berlebihan.

"Gak perlu."

Move On (Segera Terbit♡)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang