Dua hari telah menjadi hari paling bersejarah dalam hidup Carla karena resmi menikmati keindahan di sekolah barunya.
Gadis ini terlihat sangat aneh dan akrab dengan Piter, hal itu jugalah yang menjadi faktor pendorong bagi Piter untuk tidak menemui Ira selama dua hari terakhir.
"Mau kemana tuh anak baru?" Decak Bulan tajam dengan kekesalan yang masih belum mereda. Sementara Ira hanya terdiam.
"Lo diam aja gitu? Dia pergi mengarah ke kelas gebetan Lo, dan Lo tinggal diam doang. Cegah kek atau bahkan labrak sekalian." Bulan mengadu domba Ira agar bertengkar dengan anak baru itu, siapa lagi jika bukan Carla.
Ira mengela nafas. "Biarin aja! Lagipula gue gak pengen ikut campur sama urusan mereka." Serah Ira menyerah lalu pergi duduk ke kelasnya.
Wajar saja untuk tidak marah karena status kejelasan hubungan Ira dan Piter adalah netral, tidak berpacaran bahkan belum pasti saling menyukai. Namun jujur di lubuk hati Ira yang paling dalam rasa cemburu adalah jawaban yang tepat sesuai perasaannya.
"Ah, biarin aja kalau dia punya pacar atau nggak? Tapi apa iya kalau tipe cewek Piter itu kayak Carla? Cewek kasar? Cewek tanpa norma? Gadis tomboy lagi! Nggak mungkin deh."
"Kalau Carla emang benar pacarnya Piter gimana?" Pikirnya sejenak. "Ahhh, kok gue peduli sih sama dia. Pergi dari otak gue! Uhh, pergi sana!" Gerutu Ira sambil menggerakkan tangannya, siapa tau bayangan wajah Piter bisa hilang seketika.
"Tuh kan cemburu!" Bulan mengacau pemikiran Ira.
"Kita lagi marahan tau, dan gue belum pengen ngomong sama Lo." Ira membelaikkan badannya.
"Maafin gue kek!" Pinta Bulan.
"Masih sulit!" Ujar Ira.
Mulut Bulan diturunkan pasrah, tanpa kehadiran Ira dirinya sama sekali tidak memiliki energi untuk bermain cermin. Kini, Bulan bukanlah gadis cermin yang riang melainkan ia sudah menjadi gadis biasa yang tak bisa tertawa lepas lagi.
"Segitu bencinya Lo sama gue? Lo gak pengen dengerin penjelasan gue dulu gitu?"
"Pergi dari hadapan gue!"
Bulan pun pergi meninggalkan Ira sendirian untuk tenang, ia melongos wajah dengan tatapan sendu.
***
Kantin mbak Selfi selalu dipenuhi oleh pelajar yang haus akan asupan makanan, disitu sudah ada Piter yang berbelanja sendiri lalu didatangi sosok Carla yang tadi sudah mencarinya di kelas.
Piter tidak berada di kelas, itu sebabnya Carla pun mencarinya disudut kantin.
"Traktir gue kalik. Kalau makan gak boleh sendirian." Kata Carla yang sudah menyeruput makanan ringan Piter, semua orang menatap sikap Piter yang tidak bereaksi sama sekali. Marah pun tidak!
"Wajahnya tidak begitu familiar bagi gue. Siapa dia?" Jupiter heran dengan kebersamaan Piter bersama wanita baru dan mungkin hal itu bisa menjadi masalah untuk di besar-besaran.
Mars dan Jupiter menghampiri Piter.
"Wis udah punya gebetan baru aja nih. Dasar fakboy!" Terkam Jupiter memulai perdebatan.
Carla menyandarkan lengannya santai diatas bahu Piter. "Apa perlu gue bonyokkin nih orang?" Perkataan Carla membuat Piter tersenyum cengir. "Gak usah, dia cowok mental tempe biar gue yang menyelesaikannya!"
"Belum puas ikut campur urusan orang?" Diantara deretan bangku, Piter semakin mendekati peraduan Mars dan Jupiter.
Hal ini dipandang oleh Carla dengan aksi greget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On (Segera Terbit♡)
Teen FictionJangan lupa vote-komen dong! 📝Rank #1 Ocehan [5 September 2020] #3 Syira [5 September 2020] #6 Versus [4 September 2020] #7 Broken Hearted [5 September 2020] #23 Melupakan [19 September 2020] #626 Mimpi [24 Oktober 2020] #27 Sosial [24 Oktober 2020...