13). Masalah Neuson

32 23 19
                                    

Sepulangnya dari rumah Ira, Neuson terpelonjat kaget melihat suasana rumah yang sepi. Lampu ruangan utama dibiarkan tak menyala begitu saja. Ia mencari ke sudut ruang, dan menemukan satu cahaya dari lantai atas.

Rumah itu terbuat dari material kayu dengan satu anak tangga atas menuju ke bilik Ayah dan Bundanya. Neuson bergegas keatas, ia menemukan suasana keramaian.

Ia melihat orang tua nya beserta kedua adik nya yang juga ditemani oleh satu perempuan cantik berambut panjang. Britania Craso.

"Ayah!" panggilnya begitu kaget. Neuson meraih tangan Greno, sosok Ayah yang sedang terbaring lemah tak berdaya. Sudah satu tahun pria itu mengalami penyakit gagal ginjal, dan harus segera mendapatkan pendonor.

"Bagaimana kondisi Ayah?"

Pertanyaan itu tak seharusnya dijawab. Semua orang melihat perih dengan kondisi Greno saat ini. Kresia_istri Greno sudah kehabisan akal untuk mencari solusi, ia sama sekali tidak memiliki uang untuk membawa Greno ke rumah sakit. Sementara Cia dan Kayla hanya mampu menangis tersedu-sedu, disaat melihat sang ayah yang hampir tak mampu menarik oksigen dan mengeluarkannya menjadi karbon dioksida. Mereka hanya berdiam diri menangis. Pasrah pada keadaan!

Britania Craso. Salah satu bagian dari keberlangsungan hidup keluarga Neuson. Wanita berkulit putih dengan tubuh pendek nya, seseorang yang telah menaruh hati pada Neuson sejak kecil. Layaknya, mereka adalah sepasang sahabat baik. Panggil saja dia Tania, gadis berbudi penolong secara khusus dan penyelamat bagi keluarga Neuson. Gadis itu menarik paksa tangan Neuson. Ia membawa nya keluar dari kamar ayah nya.

"Kondisi paman semakin memburuk" Tania menangus panik, wajah nya mengeluarkan keringat dingin disertai sedikit cucuran air mata.

"Jadi, apa yang harus kita lakukan?" tanya nya. Neuson memegangi mulut dan mengacak rambut nya kasar. Ia benar-benar frustasi. Beberapa kali, Neuson terus berjalan mondar-mandir, ia memukuli tembok rumah nya.

Tania dan Neuson mencoba mencari tiap dentangan jalan keluar. Tapi sampai sekarang, Neuson tak mampu mengendalikan emosi nya sendiri. Ia sangat takut jika takdir hendak merenggut nafas Ayah nya.

Laki-laki ini mengganggap sosok ayah begitu berharga, melebihi permata, melebihi perak bahkan jauh lebih penting daripada semesta. Nampaknya, Tania mulai menemukan daya kreasi namun begitu sulit jika harus diterima Neuson. Bukan kehendak nya, hal itu hanya akan merunyamkan setiap persoalan.

"Porotin Ira!" gumam Tania secara tiba-tiba. Mulut nya memaksa beriringan dengan percikan saran itu. Mata nya berhenti berkedip, ia meminta Neuson untuk melakukan melakukan hal itu satu kali dalam seumur hidup. Setelah Greno sembuh total, rencana busuk tersebut akan dihentikan. Neuson terpelonjat mematung, ia tidak menyangka akan saran licik yang Tania sodorkan. Sumpah demi kebaikan, ia tidak akan melakukannya. Neuson tidak akan merampok keuangan Ira!

"Udah gila Lo? Gue gak bakalan nge-lakuin hal kotor kayak gitu!" tolak Neuson dengan mentah-mentah dan mulai berpikir jernih.

"Lo mau ngeliat paman Greno mati tak tertolong?" desak Tania dengan teriakan semakin meninggi dan memaksa. Semua orang juga tidak ingin merampok, tapi ini keadaan genting menyangkut kehidupan orang-orang yang sangat kita cintai.

"Berapa banyak uang yang kita butuhin?" tanya Neuson seadanya. Ia memastikan agar perkiraannya mengena, tidak meleset.

"Dua ratus juta, termasuk keperluan pasien selama di rumah sakit." Terka Tania tepat, tanpa kurang atau lebih sedikit pun. Sebelumnya, ia memang sudah menanyai hal ini kepada dokter yang bersangkutan.

"Aishh,"

Neuson semakin berambisi memukul kepalanya yang sangat pening.

Rasanya, kepala Neuson benar-benar ingin meledak seperti bom atom. Dia binggung, darimana mendapatkan uang? Dan bagaimana caranya memiliki uang secara cepat? Saat ini, pikirannya hanya digenangi dengan uang, uang dan uang.

Move On (Segera Terbit♡)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang