12). Happy Anniversary 15 Day's

38 25 20
                                    


"Happy anniversary 15 harinya, sayang"

Seorang pria membawakan kue bergambar doraemon, salah satu boneka paling digemari oleh Ira. Gadis ini menanggapi hal itu dengan ceria. Tapi bukan kue tar itu yang membuatnya bahagia, melainkan kehadiran pria yang saat ini berdiri didepannya. Pria dengan kilapan senyuman yang sudah mengisi kekosongan hidupnya selama setengah bulan terakhir ini.

"Aneh deh? Orang itu nge-rayain ulang tahun jadian pas satu bulan. Ini kok baru setengah bulan, udah langsung beli kue aja" mulutnya bergerak tersenyum. Sangat sulit menahan setiap candaan.

"Lo gak suka? Ya udah gampang, kuenya gue buang aja" rajuk Neuson atas respon jutek dari pacarnya itu.

"Eittzz. Marah nie? Gue kan cuma becanda," tutur Ira tersenyum nyengir menggerakkan bola mata kegirangannya karena sukses mengerjai pacar tampannya ini.

"Huh," pria itu menghembuskan nafas lega, memberikan kue itu ke tangan Ira. "Sekarang Lo tiup lilinnya, dan jangan lupa make owes dulu"

Keduanya terdiam menghaturkan permintaan didepan kue doraemon.

"Lo minta apa sama Tuhan?" Kepo Neuson dengan tatapan lekat, pria ini ingin mengetahui permintaan kekasihnya. Siapa tau jika ia meminta sesuatu hal yang aneh atau bisa saja gadis aneh ini tidak meminta apapun.

"Gue minta supaya Tuhan selalu mempersatukan gue dengan pria bernama Neuson Wingky Herlo," jawaban Ira cukup membuat Neuson tersipu malu. Ternyata gadis ini terbilang sangat mencintai Neuson dengan apa adanya. Tanpa ada tuntutan, hanya kata tulus dan keyakinannya untuk terus mencintai. Ira benar-benar gadis yang selayaknya dipertahankan!

Mereka tersenyum dihari itu, lalu keluarlah si biang rusuh. Ternyata, terdapat banyak orang yang diajak Neuson untuk bergabung merayakan, kecuali Piter.

"Ira sahabat terbaik gue. Selamat ya atas lima belas hari pacaran. Ya, meskipun gue termasuk deretan gadis broken hearted, karena Lo jadian sama Neuson. Tapi, it's okay deh, lagian gue masih bisa ngejar-ngejar anak STARLIGHT lainnya. Gue ikhlas deh!"

"Lan, Lo mau ngucapin selamat atau curhat? Tuh mulut ngomongnya banyak banget," Ira menyadarkan Bulan sebelum dirinya itu membawa virus alay nya yang perlahan hendak kumat. Bulan hanya nyengir tak tau malu mendengar sindiran Ira.

"Dua-duanya sih. Kolaborasi!" Jawab si Bulan enteng tanpa beban.

Hu.... Suara sorakan anak-anak X.IIS 2 beserta dua orang anggota STARLIGHT yaitu Mars dan Jupiter.

"Mending Lo nanya tuh sama Mars dan Jupiter. Masih boleh daftar atau enggak?" goda Neuson.

"Sorry bro, hati gue cuman punya mbak Ani seorang," sahut Jupiter dengan cepat, ia sama sekali tak berniat melirik gadis centil itu.

"Ya udah, Bulan buat gue aja. Lumayan gak jomblo melulu," ujar Mars pasrah namun suka. Saat ini, ia sudah kapok menjomblo selama tiga tahun.

Piter memandang kerumunan dikelas X. Ia merasa tak suka seolah-olah hanya dia saja yang mampu bersikap romantis.

Sebenarnya pria ini juga kesal karena tidak diundang. Terlebih dirinya adalah sahabat terdekat Neuson dari kecil. Yah wajar saja, tidak mungkin pria pintar seperti Neuson akan mengundangnya setelah apa yang ia perlakukan kemarin.

"Apaan kegiatan kayak gitu? Gak berfaedah. Mendingan juga gue, gak inisiatif banget sih." Gerutunya dengan kesal tak beralasan. Ia melihat guru melintas. "Pak Herkules, tuh ada murid Sinota bawa kue di jam pelajaran. Ini kan sudah bel, gak boleh kumpul-kumpul gak jelas. Disitu, ada tiga orang siswa kelas XI yang lagi godain siswi kelas X. Kasih hukuman gitu kek. Bapak kan sebagai guru yang baik dan terpuji di SMA ini" ujarnya puas melapor dan meng-kompori pak Herkules.

Move On (Segera Terbit♡)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang