"Karena........"
Piter masih menatap nya dengan tajam.
"Jawab sejujurnya. Kita sahabatan dari kecil, gak ada yang perlu Lo tutup-tutupin!" ungkap nya menyarankan. "Bilang aja, Son. Kayak sama orang asing aja? Kita teman, dan Lo harus jujur sama gue!"
Neuson menatap haru ke wajah sahabatnya, Piter. Ia merasa bahwa dirinya benar-benar jahat! Banyak sekali penyimpangan yang ia lakukan, menyakiti Ira dan sekarang membuat Piter merasa bersalah. Ia benar-benar terhimpit oleh paksaan Aster. Neuson tidak mampu berkutik! Ia memilih menuruti saja, daripada melihat ayah nya sakit-sakitan.
"Karena gue pengen mandiri, Piter" jelasnya dengan sedikit detail. "Selama ini, gue cuman pria miskin yang selalu bergantung sama kebaikan STARLIGHT. Lo, Mars dan Jupiter udah banyak bantuin gue. Dan sekarang saatnya, gue pergi!"
"Alasan Lo gak masuk akal, bro!" timbrung Piter sedikit membenci omongan pria itu.
"Maafin gue, Piter! Jujur, gue minder sama kalian. Rasanya, gue gak pantes gabung di kategori pria famous. Gue orang biasa dan kalian anak-anak pejabat tinggi! Maafin gue!"
"Gue enggak pernah bedain status sosial. Intinya, Lo sahabat gue dari kecil dan kita enggak boleh tercerai-berai"
"Maaf, tapi gue benar-benar pengen keluar dari STARLIGHT."
Tangan Piter menyentuh mulut nya, ia masih menghela nafas dan mencoba adil dalam mengambil keputusan. Ia tidak menginginkan hal ini, namun keputusan Neuson tidak terbantahkan lagi.
"Oke, mulai hari ini. Gue putuskan, Lo bukan lagi anggota STARLIGHT! Puas Lo, Son. Lo sama kayak penghianat yang enggak pernah peduli sama sahabat nya sendiri. Gue kecewa sama Lo. Ternyata, yang dibilang Ira itu benar. Lo berubah! Bahkan, sangat-sangat berubah! Semoga, Lo bahagia dengan ambisi itu!"
Piter meninggalkan sahabat nya tanpa rasa bersalah. Ia muak dengan orang itu, manusia aneh yang mengubah setiap jalan pemikiran nya.
#####
Langkah gopong, jalanan kaki sempoyongan. Tampaklah, wajah Piter sedang tak bergairah. Ia kembali ke kantin dengan sedikit lamunan.
"Bengong aja Lo. Kesambet entar!" raung dari Jupiter menghentikan lamunan Piter.
"Piter, bayarin kita kek. Lo kan lagi terutang pajak jadian sama kita. Tuh, mumpung mbak Selfi lagi enggak sibuk. Nanti kalau dia selfi, kita yang untung kagak bayar!" suruh Mars dengan wajah tak berdosa.
"Neuson keluar dari STARLIGHT!"
Perkataan Piter yang secara tiba-tiba membuat dua alien ini tersedak ludah.
"GAWAT 7 HARI, 7 TURUNAN, 7 ABAD!" respon kedua alien dengan nada serempak, mereka sangat terkejut!
"Kenapa tuh anak? Fixs, dia marah sama Lo,Ter"
"Pasti gara-gara percintaan! Coba dari dulu aja, kita buat peraturan nya dilarang pacaran, biar semuanya jomblo dan merasakan bagaimana kepedihan menjomblo, kayak gue!" risih Mars mengarahkan mulut nya pada perkataan curhat.
"Dia keluar karena kemauannya sendiri. Bukan karena cinta atau apapun!" jelas Piter.
"Trus, Lo gak coba nyegah atau ngelarang? Neuson sahabat kita dari kecil, bro!" Ucapan Mars berhasil membuat Piter mematung dan bertambah kesal berlipat ganda.
"Dia enggak mau! Lo pikir gue pemburu disuruh ngejar-ngejar. Yaudah gampang, kalau dia mau keluar. Biarin aja! Ribet banget sih kalian!" protes Piter sejenak, ia masih kesal dengan sikap Neuson hari ini.
"IKHLASKAN SAJA, BRO!"
"Cih, kata-kata mutiara dari mana bro?" tanya Jupiter ke arah Mars.
"Itu dari pak Herkules Naugana. Lo kan tau, pak Herkules lagi promote group prosa bahasa Indonesia. Gosipnya sih, dari guru Sejarah dia pengen pindah ke profesi petinju Internasional!" jawab Mars seadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On (Segera Terbit♡)
Teen FictionJangan lupa vote-komen dong! 📝Rank #1 Ocehan [5 September 2020] #3 Syira [5 September 2020] #6 Versus [4 September 2020] #7 Broken Hearted [5 September 2020] #23 Melupakan [19 September 2020] #626 Mimpi [24 Oktober 2020] #27 Sosial [24 Oktober 2020...