Beralih dari bayang-bayang Neuson, kini Ira terjerat ketidaksengajaan dengan Piter. Gadis ini berniat tidak menghiraukan titah pria bar-bar, ia ingin bersembunyi di celah dinding sekolah agar tidak terlihat oleh Piter.
Dengan kecepatan sedikit kencang, Piter ingin bergegas keluar dari kelas nya. Beberapa lontaran pertanyaan mulai menginterogasi dirinya.
"Minggir Lo!"
Pasang sorot mata tajam menatap Piter. Mereka adalah bola mata dari Mars dan Jupiter yang hendak emosi karena di tabrak Piter secara mendadak.
"Budayakan antre!" gertak Jupiter berlagak bijak, ia kebablasan dengan tingkah terburu-buru Piter.
"Habis di kejar hantu Lo?"
"Tenang mas bro, nasi di rumah gak bakalan bisa kabur!" goda Jupiter memecah suasana keseriusan.
"Siapa juga yang mau ngejar nasi? Lo pikir, gue gak pernah makan setahun, sampai harus ngejar-ngejar nasi!"
"Heleh, pasti mau ngejar pemberontak dari kampung sebelah. Piter kan calon tentara handal dari sekolah kita!" goda Mars lagi seraya memperlambat keadaan. Piter menatap jengah kedua sahabat oon nya ini, ia benar-benar terhalang si makhluk kepala besar.
"Ngacok Lo!"
Piter mencoba menerobos tubuh Mars dan Jupiter, tapi kedua makhluk pribumi ini terus saja menahan nya untuk tidak keluar kelas.
"Kita teman dari kecil. Bilang dong, Lo ada urusan apa?" paksa Jupiter mulai penasaran dengan urusan pribadi Piter.
"Minggir!"
"Bilang dulu, Man!"
"Murid kelas X udah pada balik tuh gara-gara E-lo?"
Kedua teman nya kebingungan, memetik hentikan tangan dan mulai mencerna.
"Murid kelas X?" heran Mars.
"Oh, gue peka! Jangan-jangan Lo doyan sama daun muda lagi?" tuding Jupiter semakin membuat Piter kesal. Prakiraan nya sama sekali tak mengena, mereka hanya membuang waktu saja.
"Siswi kelas X bukan daun muda, tapi jiwa muda yang bisa menjaga perasaan cinta!" tegas nya.
"BUCIN !!!!" teriak Mars dan Jupiter serempak.
"Bodo!"
Piter mendongkrak pintu, kedua tangan nya mendorong dua orang bocil bermulut bawel. Jika diladenin, bisa sampai besok tidak akan clear! Tubuh pria ini terlihat lebih keren ketika sedang berlari, sepercis bala kentara yang hendak melindungi manusia dari krisis moneter peperangan. Dia terlihat seperti oppa-oppa Korea. Tidak! Mungkin juga mengambil sedikit wajah blasteran dari petarung Amerika. Namun, asli nya populasi pria seperti Piter Jhonson Lane hanya dapat diketemukan di Indonesia!
###
Piter telah sampai di depan mobil nya. Ia menyenderkan tubuh ke kaca mobil sembari menghentakkan beberapa ketukan kaki ke tanah. Ia sedang menunggu Ira dengan tak sabaran.
"Kemana tuh manusia planet? Gak mungkin juga tersesat di sekolah sendiri?" pekik Piter semabari menghitung setiap dentangan jam di tangan nya. Sudah dari tadi, kelas Ira dipulangkan. Namun, tak ada tanda-tanda sedikitpun akan kemunculan gadis aneh ini.
Sejurus kemudian, Ira telah sampai di depan gerbang sekolah. Ia masih bersembunyi. Tornado tak sengaja melihat bidadari cantik nya sedang mengendap-endap. Pria kurang ajar ini mulai menumbuhkan niat untuk meracau ketenangan Ira.
"Mungkin ini yang dikatakan jodoh! Kita selalu diketemukan dalam dimensi sejajar! Langit merekah cerah! Dan waktu yang tepat!" ujar Tornado dengan antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On (Segera Terbit♡)
Teen FictionJangan lupa vote-komen dong! 📝Rank #1 Ocehan [5 September 2020] #3 Syira [5 September 2020] #6 Versus [4 September 2020] #7 Broken Hearted [5 September 2020] #23 Melupakan [19 September 2020] #626 Mimpi [24 Oktober 2020] #27 Sosial [24 Oktober 2020...