Bab 36

720 31 0
                                    

Dont forget like n comment

Enjoy 💋

------------------------------------------------------

Melody mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk, diliriknya sekeliling, dirinya saat ini sudah berada di kamar hotel tadi siang. Melody memegang kepalanya yang berdenyut nyeri. Bagaimana bisa dirinya ada disini? Apa kabar dengan pernikahannya? Apa sudah batal begitu saja? Pikiran Melody melayang kemana-manan mengingat semua yang terjadi sebelum ini.

Pintu kamar mandi terbuka, terlihat Nevan yang baru saja selesai mandi. Terlihat air menetes dari rambutnya yang basah, "Kamu udah bangun?" tanya Nevan duduk di sisi ranjang.

"Loh kok Om bisa disini? Terus kenapa aku disini?" tanya Melody bingung.

"Kamu beneran gak ingat? atau amnesia?" tanya Nevan sinis.

"Ish apaan sih, orang nanya baik-baik juga" balas Melody kesal.

"Kamu beneran gak ingat? Jadi, tadi tu kamu pingsan. Mana ada coba Cewek di hari pernikahannya sendiri pingsan gara-gara Mantannya datang" sindir Nevan menuju meja untuk mengambilkan Melody minum.

"Minum dulu" kata Nevan memberikan segelas air kepada Melody dan membantunya untuk minum.

"Mantan? Emang..." omongan Melody karena akhirnya dirinya mengingat semua yang terjadi.

"Sudah ingat? atau jangan-jangan Kamu pura-pura pingsan biar di gendong Doi" kata Nevan tajam.

"Daffa gendong aku?" tanya Melody kaget.

"Iya, kenapa? Kamu senang?" jawab Nevan sewot.

"Apaan sih, galak banget. Udah ah Aku mau mandi aja" kata Melody bangun dan menyeret gaun panjangnya masuk ke dalam kamar mandi.

"Mau Saya temani? Atau perlu Saya bantu lepasin baju Kamu?" goda Nevan.

"Gak perlu!" seru Melody dari balik pintu kamar mandi.

✈💕✈

Sudah hampir setengah jam Melody ada di dalam kamar mandi, namun belum ada pergerakkan sedikit pun, membuat Nevan menunggu dengan cemas, takut jika Melody pingsan lagi. 

Nevan berjalan menuju pintu kamar mandi, memastikan semuanya baik-baik saja, namun masih tidak ada pergerakkan dari dalam.

"Sayang, kamu gak papa?" tanya Nevan cemas. Nevan sudah memutuskan setelah ijab kabul tadi pagi, dirinya akan memanggil Melody dengan panggilan Sayang.

Masih belum ada jawaban dari dalam. Nevan mulai panik  dan berniat untuk mendobrak pintu itu, namun diurungkannya karena melihat pintu yang terbuka.

"Loh Kamu belum jadi mandi?" tanya Nevan bingung melihat Melody yang masih lengkap dengan gaun princessnya.

"Huh? Gak kok" jawab Melody salah tingkah.

"Terus itu kenapa masih pakai baju itu? Susah lepasnya?" tanya Nevan tersenyum tipis.

"Bisa kok, itu tadi baju aku ketinggalan di koper" bohong Melody.

Love In The Air (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang