Dont forget like n comment
Enjoy 💋
------------------------------------------------------
Pagi ini Melody bangun dengan perasaan tidak tenang, bagaimana bisa dirinya menjadi pasangan Daffa di prom night nanti malam. Berbagai alasan sudah Melody berikan, namun panitia tetap memaksanya karena katanya itu sudah hasil voting akhir dari satu angkatan.
"Udah siap Dek?" tanya Rey menyembulkan kepalanya ke kamar Melody yang sedikit terbuka.
"Kakak ih ngagetin lagi kan! Aku takut ini!" seru Melody meremas ujung bajunya pelan.
"Kamu tenang aja, ada Kakak. Ayo turun" kata Rey.
Melody menarik nafasnya dalam, memberikan kekuatan untuk dirinya sendiri.
"Semua akan baik-baik aja Mel, just tonight" kata Melody tersenyum di depan cermin dan kemudian menyusul Rey turun.
✈💕✈
Di ruang keluarga, terdengar suara Jauhar dan Nevan yang sedang asyik berbincang, ditemani dengan segelas kopi. Jika dilihat dari wajah keduanya, sepertinya percakapan mereka cukup serius.
"Kalau minggu in gimana Om?" tanya Nevan.
"Kalau Om sih terserah kalian aja, kan lebih cepat lebih baik... tapi kamu tetap harus omongin ini sama Melody juga, karena semua keputusan tetap ada sama Dia" kata Jauhar menyesap kopinya pelan.
"Apa yang Minggu ini?" tanya Melody tepat berdiri di hadapan Papanya.
"Kamu udah siap? Nanti saya jelasin, sekarang ayo saya antar kamu pergi" kata Nevan.
"Siapa yang mau pergi sama Om? Kak Rey mana?" tanya Melody malas, matanya mencari keberadaan Kakaknya.
"Rey yang nyuruh saya antar kamu untuk GR" jawab Nevan santai.
Melody mengusap wajahnya kesal, jadi ini semua ulah Abang dan Kakaknya. Seharusnya Melody sudah tau ini semua, kenapa Ia tidak memikirkan tentang hal ini.
"Dek, Kamu pergi sama Nevan ya" kata Jauhar mengusap punggung Melody lembut.
Melody tidak ada pilihan lain selain mengangguk. Melody tidak ingin masalah ini semakin rumit.
"Om Saya pamit antar Melody dulu" pamit Nevan mencium punggung tangan Jauhar.
"Iya, Om titip Melody ya... Jangan lupa soal omongan kita tadi" kata Jauhar menepuk pundak Nevan.
"Siap Om" kata Nevan tersenyum.
"Ody berangkat Pa" kata Melody juga mencium tangan Jauhar dan kemudian pergi disusul Nevan di belakangnya.
✈💕✈
Selama perjalanan Melody hanya diam, moodnya benar-benar buruk pagi ini.
"Kamu mau sarapan dulu?" tanya Nevan basa-basi.
"Gak, aku mau langsung GR aja" jawab Melody singkat tanpa menatap mata Nevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Air (END)
Teen FictionMelody Musical Neville, seorang gadis SMA yang harus dijodohkan dengan Nevan Adipati Barcly, seorang CEO sekaligus mahasiswa sekolah penerbangan di Aussie. Awalnya Melody menolak mentah-mentah permintaan sang ayah karena masih ada nama lain di hati...