Bab 43

653 24 0
                                    

Dont forget like n comment

Enjoy 💋

------------------------------------------------------

Melody dan Nevan menikmati suasana siang di kota Paris, mengunjungi banyak objek wisata yang sangat romantis. Melody seperti melupakan sejenak kekesalannya kepada Nevan tadi sebelum berangkat. Sudah sepatutnya Nevan mendapatkan itu yang sebagai haknya, toh juga mereka memang pasangan kekasih yang legal menurut Agama dan Negara.

"Kamu mau jalan kemana lagi?" tanya Nevan, saat ini mereka sedang duduk beristirahat seraya menikmati gelato.

"Ke Gembok Cinta ya Om" mohon Melody dengan mata berbinar.

"Boleh..." balas Nevan tersenyum dan mengacak lembut rambut Melody.

"Aku juga mau belanja" sambung Melody.

"Kita belanja habis puas jalan-jalan ya... "kata Nevan menatap Melody.

"Beneran? Eh..." kata Melody karena Nevan yang tiba-tiba saja menjilat bibir Melody.

"Kalau makan es krim itu pelan-pelan" kata Nevan tertawa.

"Ish, kan bisa pakai tissue Om" kata Melody yang sudah lebih rileks dengan ciuman dadakan Nevan.

"Biar gak mubazir mending masuk ke perut saya" balas Nevan tanpa merasa bersalah.

"Om ya, sekali aku kasih izin langsung aja terus" kata Melody menggerutu.

"Udah habis esnya? Ayo kita ke Gembok cinta" kata Nevan membuang cup es krim Melody dan mengelap tangan Melody dengan tissue basah. Melody tidak mengerti, bagaimana bisa hanya perlakuan kecil ini bisa membuat jantungnya berdetak tidak normal.

✈💕✈

Suasana gembok cinta hari ini cukup ramai karena memang ini adalah hari weekend. Banyak pasangan yang sedang menikmati pemandangan di jembatan ini dan hanya sekedar ingin melepas rindu dengan kekasihnya.

"Ramai banget Om" kata Melody melihat sekeliling.

"Iya, ini kan hari weekend sayang... "balas Nevan.

"Om beli gembok ayo, aku mau pasang gembok disana" tunjuk Melody.

"Gak usah sayang..." kata Nevan santai.

"Om gimana sih kan aku mau tulis nama kita disana!" seru Melody kesal.

"Kamu percaya sama mitos kayak gitu... tanpa gembok itu pun kita bakalan sama-sama terus sayang" kata Nevan.

"Tau ah... aku kesel!" seru Melody pergi lebih dulu meninggalkan Nevan.

"Tunggu dong sayang... kan saya belum selesai ngomong" kata Nevan mengejar Melody yang sudah berjalan menjauh. Namun bukan Nevan namanya jika tidak bisa menyamai langkah Melody dengan kaki panjangnya.

"Kamu gak mau denger lanjutan saya ngomong, hmm?" tanya Nevan saat tangannya berhasil menggapai tangan Melody dan menahannya.

"Apaan sih!" seru Melody kesal.

"Kita gak perlu beli gembok karena saya sudah pernah pasang gembok disana" kata Nevan menatap Melody.

"Tapi sama siapa... jangan-jangan Om pernah kesini sama cewek Om ya! siapa kemarin... Racing... Hais, siapa itu lah" seru Melody tidak terima.

"Yang bilang gitu siapa? kan saya belum selesai ngomongnya" kata Nevan tertawa.

"Om ketawa berarti beneran! "seru Melody dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Love In The Air (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang