Bab 38

634 26 0
                                    

Dont forget like n comment

Enjoy 💋

------------------------------------------------------

Jam menunjukkan pukul 4 sore, sudah hampir 3 jam Nevan asyik dengan laptopnya. Dihembuskan nafasnya pelan,dan merentangkan lengan panjangnya ke udara, ada saja pekerjaan yang harus dilakukannya meski dirinya sedang cuti. Setelah memastikan tubuhnya lebih baik, Nevan pun langsung berdiri untuk menghampiri Melody.

Nevan tersenyum tipis melihat Melody yang masih tertidur manis di dalam selimut. Dikecupnya pipi chubby Melody. Nevan masih tidak percaya kini gadis kecilnya itu benar-benar menjadi miliknya. Kilatan beberapa bulan lalu berputar indah di memory Nevan, semua masih terasa seperti mimpi.

Melody yang merasakan sebuah benda dingin menyentuh pipinya pun langsung membuka matanya cepat. Matanya membulat saat menyadari wajah Nevan yang sudah berada tepat di depan wajahnya, serambut merah terlihat di pipi chubbynya.

"Cantik" puji Nevan mengelus lembut pipi Melody.

"Om ngapain disini? jangan-jangan!" seru Melody bangkit, meneliti penampilannya dan menghela nafas lega karena pakaiannya masih sama dan utuh.

"Kamu kira saya ngapain hmm?" tanya Nevan dengan nada menggodanya.

"Om dari kapan disitu?" tanya Melody.

"Hmm? dari beberapa menit yang lalu" jawab Nevan santai dan ikut duduk di samping Melody.

"Om mau ngapain!" seru Melody was-was.

"Saya cuma mau duduk di samping istri saya, emang kenapa kalau saya duduk disini? saya kan gak akan makan kamu... kamu buruan siap-siap sana, kita belanja bulanan" kata Nevan menyandarkan dirinya ke kepala kasur dan fokus dengan ponsel di tangannya.

Melody mendegus kesal, "aku siap-siap dulu!" seru Melody berlalu.

✈💕✈

Di sebuah supermarket, Nevan sedang mendorong troli dengan wajah yang terus menyunggingkan senyum, melihat Melody yang berjalan mendahuluinya di depan, mencari kebutuhan yang mereka perlukan.

"Jalannya pelan-pelan sayang" pesan Nevan.

Melody masih terus berjalan di depannya, sesekali tangannya meneliti harga yang terdapat di etalase.

Hampir setengah jam mereka berbelanja, saat akan menuju kasir tiba-tiba saja seorang wanita paruh baya menepuk pundak Nevan pelan. Membuat Nevan membalikkan tubuhnya kaget.

"Nevan" ucap wanita itu tersenyum.

"Tante..." ucap Nevan pelan.

"Kamu apa kabar sayang?" tanya Wanita itu.

"Nevan baik Tan, tante gimana? Baik-baik aja kan?" tanya Nevan menggapai tangan wanita itu dan menciumnya lirih.

"Tante baik kok, kamu lama gak main ke rumah? Belanja sendirian?" tanya wanita itu.

"Eh, gak Tan... Nevan sama..." omongan Nevan terpotong karena mendengar panggilan dari Melody,

"Kok berhenti sih Om" omel Melody.

Nevan tersenyum, Melody mendadak terdiam karena baru menyadari Nevan tidak sendirian.

"Kenalin Tan, ini Melody istri Nevan" ucap Nevan pelan.

Love In The Air (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang