Dont forget like n comment
Enjoy 💋
------------------------------------------------------
Hari demi hari berlalu Melody kini sudah asyik dengan aktivitasnya menjadi seorang mahasiswi sebuah sekolah penerbangan dan Nevan yang sedang sibuk-sibuknya dengan pekerjaannya. Pernikahan Reza dan Rayna sudah dilaksanakan beberapa bulan yang lalu yang hanya dihadiri oleh keluarga dan teman terdekat saja di sebuah villa di daerah puncak.
Siang ini Melody sedang break dari kelasnya dan sedang menikmati segelas caramel macchiato favoritnya di sebuah coffe shop tidak jauh dari kampusnya.
"Gila capek banget gue nge RJP, mana pelatihnya galak banget lagi..." omel Raisa teman satu pelatihan Melody.
"Sama nih tangan gue juga kram banget..." jawab Melody, matanya sedang fokus mengarah ke ponsel di tangannya.
"Ngapain sih Lo Mel serius banget kayaknya, balasin chat dari doi ya?" goda Raisa.
"Huh? Bukan ini lagi ada urusan dikit... Sa, coba tolong ambilin dompet gue donk di dalam tas" kata Melody memberikan tasnya ke Raisa, entah mengapa perasaannya tidak enak karena hari ini Nevan belum ada menghubungi dirinya.
Raisa mengangguk dan kemudian membuka tas Melody, matanya melebar saat menemukan sebuah pil KB disana.
"Mana dompet gue" kata Melody menjulurkan tangannya.
"Nih... btw, lo minum pil KB Mel? buat apa?" tanya Raisa penasaran.
"Huh? Apaan? oh itu punya kakak gue, tadi dia nitip gue beliin" jawab Melody santai.
"Seriusan Lo? kok sisa segini" kata Raisa tidak percaya.
"Iyalah gak penting juga, yuk balik ke Kampus bentar lagi kan mulai lagi" kata Melody mengambil tasnya dari tangan Raisa dan kemudian berdiri menuju kasir.
✈💕✈
Melody membanting tubuhnya asal ke kasur sesampainya dirinya di rumah. Pelatihan hari ini sangat menguras seluruh tenaganya. Di tambah lagi tubuhnya yang sedikit tidak sehat akhir-akhir ini. Melody menatap jam di atas TV sudah pukul 9 malam, biasanya sudah waktunya Nevan memberikan kabar pada dirinya, seharusnya hari ini Nevan sudah mendarat, tapi sampai jam segini belum ada tanda-tanda suaminya itu akan pulang.
"Permisi Mba, Mba Melody mau makan apa malam ini? Biar saya siapkan" kata Yeti, ART yang ditugaskan untuk membersihkan rumah dan menemani Melody di rumah selama Nevan tidak ada.
"Nanti dulu deh Teh, aku masih capek... nanti kalau aku mau makan aku biar siapin sendiri... Teteh istirahat aja" kata Melody tersenyum.
"Siap Mba... jangan lupa vitaminnya diminum ya..." kata Yeti mengingatkan sesuai dengan perintah tuan besarnya.
"Iya Teh siap... Oh iya, Kak Nevan ada kabarin ke rumah? harusnya hari ini dia pulang, tapi dia belum ada kabarin aku" kata Melody.
"Gak ada Mba, Mas Nevan belum ada kasih kabar ke rumah, mungkin Mas Nevan ada delay Mba" jawab Yeti.
"Iya juga sih Teh... Teteh istirahat aja, aku mau bersih-bersih dulu" kata Melody.
"Kalau gitu saya permisi Mba" kata Yeti keluar dari kamar Melody.
Melody mengangguk dan kemudian menghela nafasnya pelan. Tidak biasanya Nevan hilang tanpa kabar seperti ini, biasanya setiap menit Nevan selalu memberikan kabar terupdate dirinya, apalagi jika ada problem dalam penerbangannya. Melody membuang jauh-jauh pikirannya dan kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Air (END)
JugendliteraturMelody Musical Neville, seorang gadis SMA yang harus dijodohkan dengan Nevan Adipati Barcly, seorang CEO sekaligus mahasiswa sekolah penerbangan di Aussie. Awalnya Melody menolak mentah-mentah permintaan sang ayah karena masih ada nama lain di hati...