Bab 9

834 44 2
                                    

Sebelum baca biasakan vote dulu ya👇... Demi kenyamanan kita bersama ☺ tenang aja gratis kok... Hehehe...

Enjoy 💕💋


Melody baru saja melangkahkan kakinya keluar kelas saat tiba-tiba saja Daffa memanggilnya.

"Kamu udah mau pulang sayang? " Tanya Daffa.

"Hmm... Iya Daf... Gue udah dijemput..."kata Melody sekenanya. Ponsel ditangganya terus berdering menampilkan foto Nevan disana.

"Oh gitu... Abang lo yang jemput? Gue antar sampai depan ya... "Kata Daffa menggenggam tangan Melody. Namun dengan cepat Melody menepisnya.

"Maaf... "Cicit Melody.

"Its okay... Ayo gue antar sampai depan... "Kata Daffa berjalan lebih dulu dari Melody menuju gerbang.

✈💕✈

Didepan gerbang Nevan sedang menunggu Melody dengan ponsel ditangannya.

Senyumnya mengembang saat Matanya menangkap sosok Melody yang sedang berjalan menujunya, namun senyumnya memudar saat melihat Daffa yang tidak jauh dari sana.

Terlihat Melody berdebat singkat dengan cowok itu. Bahkan Daffa tidak segan-segan menyentil pelan dahi Melody. Mendadak hati Nevan mendidih. Tak lama kemudian Melody mendekat kearahnya.

"Ayo om... Panas nih... "Kata Melody mengipaskan tanganya kearah tubuhnya.

"Iya panas... "Kata Nevan menekankan kata panas.

Melody Yang tidak sadar pun segera membuka pintu Mobil.

Mereka berdua pun masuk kedalam mobil dan Mobil pun bergabung dengan mobil lain memecah kemacetan kota Jakarta.

✈💕✈

Sepanjang perjalanan Nevan sama sekali tidak bersuara. Padahal baru tadi malam Melody mendapatkan kata-kata manis dari Nevan, tapi kenapa sekarang dia diam.

"Om..."panggil Melody.

"Saya lagi nyetir...jangan panggil saya dulu..."kata Nevan dingin.

"Okey... "Kata Melody akhirnya. Jujur saja Melody takut mendengar jawaban Nevan yang dingin.

Melody menggigit bibir bawahnya ingin menangis. Belum pernah ia diperlakukan seperti ini.

Disebelahnya Nevan sedang menerima telpon entahlah dari siapa, Melody tidak dapat mendengar jelas.

"Iya mam... Ini udah dijalan, agak macet sih... Iya Nevan sudah sama Melody... Nevan tutup dulu ya... Love you mam... "Kata Nevan meletakkan kembali ponselnya ke dasboard.

"Dari tante Nadif?"tanya Melody memberanikan diri.

Nevan mengangguk.

"Mama saya sama mama kamu sudah nunggu di butik, kita langsung kesana... "Kata Nevan, matanya masih menatap kejalan.

Melody hanya mengangguk pelan, dipikirannya saat ini adalah kenapa Nevan menjadi diam seperti ini.

✈💕✈

Mobil Nevan berhenti didepan sebuah butik.

"Ayo masuk... "Kata Nevan melepaskan seatbelt Melody dan keluar lebih dulu Dari Mobil.

Sesampainya didalam butik, Nevan langsung disambut oleh Maura Dan Nadifta.

"Loh Van... Menantu mama mana? " Tanya Nadifta saat Nevan masuk kedalam butik sendiri.

Love In The Air (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang