Bab 35

716 30 0
                                    

Dont forget like n comment

Enjoy 💋

------------------------------------------------------

Hari ini adalah hari terberat bagi Melody. Melody menatap pantulan dirinya di cermin, gaun putih dengan hiasan payet terpasang indah di tubuhnya yang mungil. Gaun itu merupakan hasil rancangan special dari Sang Mama. Melody tidak menyangka bahwa semua ini adalah nyata, bagaimana bisa baru kemarin dirinya lulus SMA dan hari ini dirinya akan menjadi seorang istri. Tidak pernah ada di dream list Melody untuk menikah muda.

Maura tersenyum melihat anak gadisnya, "gimana bajunya, kamu suka?" tanya Maura mendekat ke arah Melody.

Melody mengangguk, "makasih Ma" jawab Melody memeluk maura erat, tanpa terasa air matanya jatuh. Hatinya tidak siap jika harus berpisah dengan sang Mama.

"Ma, aku gak mau lanjutin acaranya, batalin aja ya Ma... Ody mohon" rengek Melody.

"Loh gimana sih Kamu, udah cantik gini kok masa mau dibatalin, sebentar lagi kamu udah jadi Istri Dek, jangan manja lagi" kata Maura menghapus air mata di pipi Melody.

"Tapi aku takut Ma" kata Melody lagi.

"Dengarin Mama Sayang, apa yang bikin kamu takut Sayang hmm?" tanya Maura mengelus wajah Melody lembut.

"Aku belum siap untuk jadi Istri Ma, Aku takut gak bisa jadi Istri yang baik Ma" kata Melody lirih.

"Dengerin Mama Sayang. Semua pasti bisa jadi Istri yang baik Sayang, semua cuma butuh waktu. Mama cuma mau pesan sama kamu jadi Istri yang berbakti ya... dengerin apa kata Suami kamu" pesan Maura memeluk Melody erat.

"Udah udah dulu pelukannya, itu Melody udah ditunggu di bawah, acaranya mau mulai tuh." Panggilan Meira membuat Maura dan Melody saling melepaskan pelukannya.

"Ayo turun Sayang" kata Maura membantu Melody turun menuju tempat acara dibantu dengan Rayna, Meira, dan Sarah.

✈💕✈

Nevan sudah duduk di depan Jauhar dengan beskap berwarna putihnya. Baru kali ini Nevan merasa terbang melebihi saat dirinya menerbangkan pesawat. Di belakangnya sudah ada keluarga besar Nevan dan Melody.

Seluruh mata menatap takjub melihat Melody yang terlihat anggun dengan gaunnya. Mata Nevan menatap takjub Melody yang sedang turun dari tangga itu. Senyum tipis terbentuk dari sudut bibirnya, Nevan memang tidak salah memilih Melody sebagai Istrinya. Melody pun langsung duduk di samping Nevan.

"Gimana Van, bisa kita mulai?" tanya Jauhar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana Van, bisa kita mulai?" tanya Jauhar.

Nevan masih belum tersadar, pikirannya masih terhipnotis dengan kecantikan Melody.

Love In The Air (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang