Bab 42

657 29 0
                                    

Dont forget like n comment

Enjoy 💋

------------------------------------------------------

"Terima kasih atas semua kerjasamanya... semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi, saya tutup meeting hari ini... silahkan pulang, dan hati-hati di jalan" kata Nevan menutup pertemuan hari ini.

Roy mulai bersiap membereskan seluruh perlengkapan Nevan, "Roy, saya tunggu di ruangan ya..." kata Nevan berdiri.

"Siap Pak" balas Roy. Nevan mengangguk dan kemudian berjalan lebih dulu menuju ruangannya.

Sesampainya di ruangan, Nevan langsung melepaskan jas dan dasinya, serta menggulung lengan kemejanya hingga siku. Hampir beberapa minggu ini dirinya benar-benar dibuat stress dengan trouble yang terjadi di perusahaannya. Bahkan setiap hari dirinya baru kembali ke hotel setiap jam 12 dan melihat Melody yang sudah tertidur pulas. Sebenarnya dirinya tidak tega melihat Melody yang yang bosan sendirian di apartemen, namun mau bagaimana lagi. Akhirnya hari ini semua trouble itu selesai dan bisa menikmati waktunya bersama dengan Melody.

Nevan memandangi photo Melody yang ada di meja kerjanya, melihat wajah cantik Melody membuat seluruh energinya terkumpul kembali. Pintu ruangan diketuk dan setelah mendapat persetujuan dari Nevan, Roy pun masuk ke dalam.

"Duduk..." kata Nevan menyuruh Roy duduk. Roy pun mengangguk dan duduk di sofa depan Nevan.

"Terimakasih untuk kerjasama kamu beberapa minggu ini... saya tidak menerima penolakan, tolong terima ini dan kamu saya beri waktu cuti seminggu ini... "kata Nevan meletakkan beberapa gepok uang 100ribuan.

"Ah tidak usah Pak, memang sudah tugas saya disini membantu bapak... "kata Roy merasa tidak enak.

"Saya tidak menerima penolakan, salam untuk istri kamu ya... dan selamat atas pernikahanmu, maaf saya kemarin tidak hadir" kata Nevan tersenyum.

"Terimakasih Pak..." balas Roy.

"Kamu bisa pulang sekarang... Hati-hati di jalan" kata Nevan menepuk pundak Roy pelan.

"Sekali lagi terimakasih banyak Pak, saya permisi..." balas Roy dan kemudian keluar dari ruangan Nevan.

Nevan menyugar rambutnya yang turun menutupi wajahnya, tubuhnya terasa lelah saat ini. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, dirinya benar-benar merindukan Melody.

"Tunggu saya sayang..." kata Nevan dan kemudian bersiap untuk kembali ke apartement.

✈💕✈

Tint! Bunyi pintu terbuka, Nevan melihat sekeliling tidak terlihat Melody di sana, sepertinya gadisnya itu sudah tertidur. Nevan pun langsung menuju ke kamar, dan menemukan gadisnya yang sudah tertidur dengan wajah imutnya. Nevan tersenyum teduh, energinya seperti sudah terkumpul semuanya, lelahnya beberapa minggu ini seperti hilang begitu saja.

Nevan langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, air dari shower membuat pikirannya menjadi lebih fresh lagi. Setelah menyelesaikan seluruh ritual membersihkan dirinya, Nevan langsung duduk di samping Melody. Nevan kembali tersenyum melihat Melody yang tertidur pulas, gadisnya ini masih tetap cantik meskipun sedang tertidur. Tangan Nevan merapikan anak rambut Melody yang menutupi wajahnya, membuat Melody menjadi sedikit terusik.

"Maaf saya membangunkan kamu" kata Nevan pelan masih dengan posisinya memperhatikan Melody.

"Om udah pulang, maaf aku ketiduran" kata Melody mendudukkan dirinya.

Love In The Air (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang