Bab 14

794 32 0
                                    

Nevan keluar dari ruangan Mr. Robert dengan wajah berbinar, perjuangannya selama setahun ini membuahkan hasil. Akhirnya ia telah mendapatkan lisensi penerbangannya.

"Gimana bro? " Tanya Reza yang sudah datang entah sejak kapan.

Nevan menggeleng lemas.

Reza memasang wajah menyesalnya dan menepuk keras pundak sahabatnya itu.

"Gue tau lo bohong... ! " Seru Reza.

Nevan tidak tahan lagi untuk tidak tersenyum dan menunjukkan lisensi penerbangannya dengan bangga.

"Akhirnya sahabat gue lulus... ! " Seru Reza keras membuat seluruh orang yang ada disekitar mereka  terkejut.

Nevan yang merasa tidak enak pun meminta maaf dan menarik tangan Reza pergi dari tempat itu.

✈💕✈

"Lo gak mau ngabarin orang rumah? Atau istri lo mungkin... " Kata Reza saat mereka berdua sudah duduk disebuah cafe.

Benar apa kata Reza, dirinya begitu merindukan gadis kecilnya itu.

Nevan mengeluarkan ponselnya dan mulai mendial sebuah nomor yang sudah dihafalnya diluar kepala.

"Waktu gue bilang aja langsung... Kemana aja tadi mas... Gak kreatif banget sih... "Kata Reza Sinis.

Dering pertama... Tidak ada jawaban
Dering kedua... Masih belum ada jawaban... Hingga pada akhirnya di dering keempat Senyum Nevan terangkat.

" Hallo... " Buka Melody.

Nevan sengaja tidak bersuara menikmati suara yang mengganggu pikirannya akhir-akhir ini. Karena jika ia bersuara, Nevan yakin Melody pasti akan langsung menutupnya.

" Hello... Ada orang disana... Kalau gak ada lebih baik ditutup... Mungkin salah sambung... " Kata Melody lagi.

Nevan tersenyum, ia begitu merindukan omelan yang setiap hari keluar saat bertemu dengannya.

"Maaf sepertinya anda salah sambung... " Kata Melody mulai kesal.

Hingga akhirnya Nevan sudah tidak tahan lagi.

"Ehem... "

Suasana hening seketika, tidak ada suara yang keluar dari sebrang sana. Nevan hanya tidak tau saja bagaimana kondisi jantung Melody disana.

"Apa kabar Melody... " Kata Nevan akhirhya.

Masih belum ada jawaban.

" Maaf sudah bikin kamu kaget... Saya cuma mau ngabarin... Saya sudah nyelesaikan semua yang harus saya selesaikan disini... Dan kemungkinan kepulangan saya bisa lebih cepat lagi... " Kata Nevan.

Terdengar helaan nafas dari ujung sana.

"Kok cepat sih... "Cicit Melody.

Nevan tidak tahan lagi untuk tidak tertawa.

"Kamu berharap saya pulang lebih lama lagi?" Tanya Nevan.

"Hmm... Aku malah mau om gak usah balik lagi kesini... "Kata Melody jujur.

"Saya bisa saja tidak kembali dan menetap disini... Tapi apa mungkin? Nanti ada yang kangen saya disana... " Goda Nevan.

Love In The Air (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang