Dont forget like n comment
Enjoy 💋
------------------------------------------------------
Setelah berdebat panjang dengan Nevan, akhirnya sesuai dengan janjinya malam ini Reza akan mengantar Nevan menemui Melody di Apartementnya.
"Lo yakin beneran udah siap kalau memang Melody udah gak mau balik lagi sama Lo?" tanya Reza.
Nevan mengangguk pelan, "setidaknya gue udah coba untuk jelasin semuanya ke dia" jawab Nevan.
"Gue harap lo gak kelepasan, ayo naik" kata Reza melepas seatbeltnya disusul Nevan.
Mereka berdua pun langsung naik menuju suite yang pernah Megan beritahukan.
Sesampainya di depan pintu, Nevan mengambil nafas dalam sebelum akhirnya menekan bel pelan. Tak lama kemudian terlihatlah wajah Megan dari balik pintu.
"Van... Za... Wah apa kabar Bro? udah sehat nih kayaknya, akhirnya kesini juga" kata Megan mengajak Nevan dan Reza bersalaman ala laki-laki.
"Maaf gue baru bisa kesini, Melody ada?" tanya Nevan langsung mengutarakan niatnya.
"Ada noh di kamar, langsung aja lo datangi sana... kalau gue kasih tau lo kesini dia gak bakal mau keluar kamar" jawab Megan.
Nevan mengangguk, "dia lagi gak sibuk kan?" tanya Nevan memastikan.
"Elah, kayak gak tau adek gue aja... kalau lagi Minggu gini dia gak bakal megang tugas, paling dia lagi nonton drakor... buruan masuk sana" kata Megan mendorong Nevan menuju depan pintu kamar Melody.
Megan mengisyaratkan agar Nevan cepat mengetuk pintu. Dengan ragu akhirnya Nevan mengetuk pintu itu.
✈💕✈
Melody yang sedang asyik menonton drakor favoritnya, hingga tiba-tiba suara ketukan pintu membuyarkan konsentrasinya.
"Abang ngapain sih, aku lagi asyik nonton juga... ganggu aja, biasanya juga tinggal masuk" omel Melody kesal.
Tidak ada jawaban, hingga tak lama kemudian pintu terbuka, "Abang mau ngapain sih? gangguin aku? tolong ya aku lagi sibuk" kata Melody lagi, matanya masih tetap fokus ke layer laptop yang ada di hadapannya.
"Ini aku...."
Suara itu, Melody sangat mengenali suara itu. tubuhnya menegang seketika, bagaimana bisa suara itu didengarnya lagi, suara yang sangat dirindukannya beberapa bulan ini. Melody masih belum berani menatap ke arah sang pemilik suara, takut pertahannya runtuh begitu saja.
"Apa kabar sayang?" tanya Nevan lirih.
Melody berusaha sekuat mungkin agar air matanya tidak jatuh. Melody tidak ingin terlihat lemah di hadapan suaminya itu.
"Ngapain Kakak disini? belum jelas omongan aku waktu itu?" tanya Melody tajam. Kini tubuhnya sudah menghandap ke Nevan yang terlihat berdiri tak jauh dari pintu kamarnya.
Sakit hati Melody saat melihat kondisi Nevan yang kacau seperti ini. Kemana suaminya yang menawan seperti biasanya? Nevan terlihat kehilangan banyak berat badannya, pipinya tirus, rambutnya dibiarkannya memanjang begitu saja dan terlihat rambut-rambut halus tumbuh disekitar wajahnya.
"Aku kangen sama kamu..." kata Nevan menghamburkan tubuhnya ke pelukan Melody, menghirup aroma strawberry dari tubuh Melody yang amat dirindukannya.
Namun dengan cepat Melody melepaskan pelukannya, membuat Nevan menatap Melody dengan nanar.
"Kakak mau ngapain disini? kalau memang Kakak gak ada kepentingan mending Kakak pulang aja, aku sibuk" kata Melody tajam berniat untuk pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Air (END)
Teen FictionMelody Musical Neville, seorang gadis SMA yang harus dijodohkan dengan Nevan Adipati Barcly, seorang CEO sekaligus mahasiswa sekolah penerbangan di Aussie. Awalnya Melody menolak mentah-mentah permintaan sang ayah karena masih ada nama lain di hati...