Suhu udara saat hari keberangkatan liburan berada di kondisi minus sampai membuat semua orang yang hendak melakukan aktivitasnya di luar rumah harus mengenakan pakaian yang sangat tebal untuk melindungi tubuh mereka sekarang. Pertokoan juga banyak yang masih tutup dan akan dibuka beberapa jam kemudian karena matahari muncul lebih telat dari biasanya. Tapi hal itu tidak menyulutkan semangat para murid sebuah sekolah karena akan melakukan liburan bersama di musim dingin tahun ini. Tidak sedikit yang sudah tiba di sekolah untuk berangkat ke tempat tujuan dengan menggunakan bus yang sudah disediakan.
"Apa kau sudah banyak menyiapkan pakaian hangat di dalam tasmu?" Sejun bertanya pada Hayoung saat membantunya mengeluarkan tas besar dari dalam mobilnya.
"Nde, oppa. Apa kau tidak merasa berat saat mengangkatnya tadi? Banyak pakaian tebal yang ku masukkan ke sana tadi malam"
"Pakailah ini...." Sejun memakaikan sebuah jaket tebal yang sejak tadi dia pegang kepada Hayoung.
"Kenapa kau memberikan ini padaku, oppa?"
"Ini salah satu hasil rancanganku dan aku ingin kau terus memakainya karena suhu di sana akan terasa lebih dingin dari di sini. Lihatlah, ada inisial namaku tertera pada bagian depannya, jadi kau bisa menemukannya dengan mudah kalau lupa menaruhnya nanti"
"Terima kasih banyak, oppa..."
"Apa hanya ini barang bawaanmu?" Sehun harus menginterupsi percakapan mereka berdua.
"Nde.." Jawab Hayoung singkat.
"Bus kelasmu ada di sebelah sana. Biar aku yang membawakannya untukmu"
"Ti-tidak perlu, aku bisa sendiri, Seonsaengnim..."
"Ini terlalu berat untukmu" Sehun menarik kembali tas itu sampai sudah membawanya menjauh dari sana.
"Apa kehadiranku membuatnya merasa terganggu?" Tanya Sejun sambil membenarkan posisi masker wajahnya karena ada beberapa siswi yang memperhatikannya sejak tadi.
"Nde? Tidak... Dia juga yang menyetujui bantuanmu kemarin malam yang ingin mengantarku ke sekolah hari ini"
"Benar. Firasatku sepertinya salah yang menduga kalau dia merasa cemburu denganku"
"Nde?" Hayoung tidak mendengar jelas ucapan lelaki ini.
"Nikmati waktu liburanmu dengan baik bersama teman-temanmu, Hayoung'ah. Kau bisa menghubungiku kapan saja kalau kau memerlukan seseorang untuk sekedar berbicara denganmu karena Sehun berada di tempat yang berbeda darimu juga nanti"
"Terima kasih banyak, oppa. Aku akan menuju ke bus ku sekarang"
Sejun menganggukkan kepalanya pelan lalu mengelus lembut topi rajut yang dikenakan perempuan itu sebentar sebelum melepasnya pergi menjauhinya.
"Dimana bus kelas ku berada?" Hayoung kesulitan menemukannya dari beberapa kendaraan besar itu yang sudah terparkir di lingkungan sekolahnya. Dia pun harus menengok ke sekitarnya untuk bisa mengenali teman-teman sekelasnya.
"Oppa, apa kau tidak bisa merubah tempat liburan menjadi bersamaku?" Suara pembicaraan seseorang yang sedang berada di antara dua bus membuat Hayoung berhenti berjalan.
"Aku tidak akan pernah lelah untuk mengingatkanmu untuk mengganti panggilanmu padaku, Lisa" Sehun tampak sibuk memasukkan sebuah tas yang dikenal Hayoung ke dalam bagian bagasi samping bus itu.
"Tapi aku menyukainya.." Lisa kembali menanggapi.
"Naiklah ke dalam bus mu. Aku harus mengecek kehadiran kelas lain sekarang"
"Oppa, aku juga masih menyukaimu"
Sehun mulai berdecak kesal dan melanjutkan langkahnya sampai tidak sengaja melihat kehadiran Hayoung yang berada tidak jauh di depannya. Dia pun segera menghampirinya dan membenarkan posisi topi rajut perempuan itu yang terlihat miring. Dia juga memberikan hot pack yang dia simpan di dalam jaketnya sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Not A Game
Fanfiction[COMPLETED] Guna mengubah anaknya untuk menjadi seorang pelajar yang lebih baik lagi, kedua orang tua Hayoung harus menempatkan anaknya di salah satu rumah bersama dengan teman semasa kecilnya yang berprofesi sebagai seorang guru. Kegemarannya pada...