40. Hurtful

160 26 9
                                    

Kecanggungan sangat terasa di area ruang tamu sebuah rumah sekarang setelah pertemuan mengejutkan tadi. Mereka bertiga sudah duduk di sana dengan Hayoung yang menjadi pembicara pertama. Lisa selalu mencuri pandang ke arah Sehun yang berada di sebelah perempuan itu. Dia masih merasa tidak percaya dengan kenyataan yang dia dengar tadi. 

"...jadi, itu lah kenapa Sehun oppa...ma-maksudku Sehun seonsaengnim bisa tinggal bersamaku di sini" Hayoung mengakhiri penjelasannya dengan kalimat itu. 

Lisa masih terdiam dengan banyak pemikiran di kepalanya saat ini. 

"Ka-kau bisa mulai membicarakan hal lain padanya sekarang" Hayoung kembali berbicara ke arahnya. 

"Apa maksudmu, eonnie?"

"Sepertinya ada yang ingin kau sampaikan padanya mengenai kesehatanmu itu..."

Lisa merasa sedikit ragu dengan saran tiba-tiba dari tuan rumah ini. 

"A-aku akan menyiapkan minum terlebih dahulu untukmu" Hayoung hendak meninggalkan area ruang tamu supaya memberikan keleluasaan kepada mereka berdua, tapi Sehun dengan cepat menahan tangannya untuk tidak beranjak kemanapun. 

"Tetaplah di sini" Lelaki itu mulai berbicara. 

"Nde?"

"Aku tidak tahu apa maksudmu mengundangnya ke rumah kita seperti ini, tapi aku ingin kau selalu berada di sebelahku"

Hayoung menengok sekilas ke arah Lisa dan dengan terpaksa menuruti ucapan dari lelaki ini untuk menghindari perdebatan panjang dengannya. Dia pun kembali menempati sofa sekarang. 

"Aku datang ingin mengembalikan jaket yang ku pinjam darinya saat liburan sekolah kemarin" Ucap Lisa. 

"N-nde, aku sudah menerimanya tadi" Hayoung menarik sebuah bungkusan dari atas meja dan menunjukkannya kepada Sehun. 

"Apa hubungan kalian berdua lebih dari sekedar teman masa kecil?"

"Nde, dia adalah kekasihku" Kali ini, Sehun yang menjawab pertanyaannya sementara Hayoung hanya bisa menutup rapat mulutnya saat merasa genggaman tangan dari lelaki ini semakin erat padanya. 

"Kekasih? Sudah berapa lama kalian berdua berkencan?"

"Hampir dua bulan" Ucap Sehun lagi. 

"Dua bulan?"

Hayoung harus menghindari arah pandangnya untuk tertuju kepada perempuan ini karena merasa bersalah akan sesuatu. 

"Apa kau sangat menyukainya, oppa?"

"Nde"

"Apa ini alasanmu tidak bisa menepati janjimu padaku waktu itu?"

Hayoung mulai menoleh ke arah mereka berdua secara bergantian karena tidak mengetahui perjanjian yang dimaksud Lisa itu. 

"Eonnie, apa aku boleh meminta izinmu supaya Sehun oppa kembali menjadi guru privatku di rumah?"

"N-nde?"

"Dia berjanji akan mengajariku lagi setelah bertemu nanti. Dan sepertinya sikapnya berubah padaku karena sudah memiliki kekasih sekarang"

"Aku sudah mengatakannya padamu untuk melupakan perjanjian itu" Sehun kembali berbicara. 

"Oppa, apa kau tahu seberapa keras perjuanganku supaya bisa menyelesaikan pendidikan di luar negeri? Aku bahkan harus memohon kepada kedua orang tuaku untuk mengizinkan kepindahanku ini ke Seoul. Butuh waktu yang cukup lama bagiku untuk beradaptasi kembali di tempat ini. Aku ingin menggantungkan hidup padamu dan meminta bantuanmu untuk hal itu..."

Love Is Not A GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang