39. Thump

109 27 0
                                    

-- Malam hari --

Di sebuah villa yang jauh dari pusat perkotaan, di sana juga terdapat banyak murid yang sedang menikmati waktu berlibur mereka bersama. Tahun ini pasti akan menjadi tahun yang paling berkesan karena mereka mengadakan liburan bersama dengan teman-teman sekolah dan juga para tenaga pengajar. Meskipun dibagi menjadi dua destinasi yang berbeda, tapi sebagian besar dari mereka tetap menikmati waktu dengan baik. Cuaca musim dingin hari ini juga tidak mengganggu keseruan mereka yang sedang saling bersenda gurau di tengah ruangan villa besar itu sebelum beranjak tidur nanti. 

"Kenapa dia tidak menjawab panggilan teleponnya?" Gumam pelan Sehun yang sedang duduk di ujung ruangan sambil sibuk mengutak-atik ponselnya sendiri. 

Dia kembali menempelkan benda itu ke telinga setelah menekan nomor seseorang di sana. 

"Aishh...!" Decak kesalnya juga lagi-lagi keluar dari mulutnya tanpa sadar saat tidak berhasil meraih nomor itu sejak tadi. 

"Sehun seonsaengnim, bergabung lah dengan kami" Seorang tenaga pengajar tampak berjalan menghampirinya. 

"Apa yang akan kalian lakukan?"

"Hanya menikmati sajian makan malam khusus untuk para guru di ruangan sebelah"

"Aku akan melewatkannya dan kembali ke kamar lebih dulu"

"Kau pasti lelah setelah mengatur anak-anak selama seharian ini. Kalau begitu, aku akan menyuruh para murid juga untuk beristirahat sekarang"

Sehun membiarkan guru pria itu berjalan menjauhinya. Pandangannya mulai beralih ke arah luar jendela yang berada di dekatnya. Cuaca cerah malam ini sepertinya tidak secerah suasana hatinya karena selalu merasa khawatir dengan kegiatan yang Hayoung lakukan di tempat lain. Dia tidak bisa menghentikan perasaan itu terlebih saat memikirkan perempuan itu yang pasti mendengar percakapannya dengan Lisa saat bus baru tiba di sekolah tadi pagi. 

"Dia pasti mengerti perasaanku... Hal itu tidak akan mungkin membuatnya berpikir yang macam-macam padaku" Gumamnya dalam hati 

"...tapi kenapa dia tidak membalas pesan teks ku sejak tadi siang? Apa dia sudah tertidur?" Dia kembali mengecek ponselnya. 

Berbanding terbalik dengan suasana ramai yang masih berada di sana, di sebuah penginapan lain, para murid tampak sudah masuk ke kamar masing-masing karena cuaca di luar yang sedang turun salju dan tidak diperbolehkan beranjak kemanapun sampai pagi tiba. Di setiap kamar juga sebagian besar penghuninya sudah beristirahat dengan tertidur pulas setelah seharian ini melakukan banyak kegiatan yang menyita tenaga mereka. Tapi hal itu masih menjadi perbincangan sebagian lainnya yang masih terbangun dan sedang terlibat percakapan mengenai perasaan senang mereka dalam menjalani liburan seperti ini. 

"Aku hampir terjatuh saat bermain ski tadi, tapi untung saja Yerin dengan cepat menghampiriku"

"Benar, Yerin sangat pandai bermain ski. Sepertinya dia sudah sering melakukannya saat mempunyai waktu luang"

"Apa kau tidak tahu kalau dia juga pandai dalam segala hal kegiatan olahraga? Dia mendapatkan nilai tertinggi tahun ini dalam pelajaran itu"

"Aku hanya sering ikut berlibur dengan kedua orangtuaku ke tempat seperti ini jadi membuat kegiatan bermain ski ku meningkat seiring berjalannya waktu" Yerin mulai menanggapi berbagai macam pujian yang datang padanya tadi. 

Sementara itu Hayoung hanya bisa sibuk dengan tablet nya untuk bermain game. Sejak tadi, dia juga mengabaikan ponselnya yang menyala tanpa mengeluarkan suara itu. Dia hanya tidak ingin menjawab panggilan dari lelaki itu di ruangan yang penuh dengan teman-temannya. Dia harus menutupi hubungan mereka itu supaya tidak ada yang mencurigainya sama sekali. 

Love Is Not A GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang