Malam ini merupakan suatu kegembiraan sendiri bagi Hayoung setelah mengalami hari yang panjang sejak pagi tadi. Meskipun besoknya dia masih harus menjalani ujian di kampusnya, tapi menjelang waktu tengah malam, dia belum juga tertidur karena sibuk melakukan banyak percakapan dengan pria yang sudah menjadi tunangannya sejak 3 tahun yang lalu itu. Rumah yang sempat mereka tempati dulu, malam ini menjadi milik mereka kembali hanya untuk beristirahat sampai besok paginya. Pemilik rumah itu untuk sementara waktu menginap di tempat lain untuk memberi keleluasaan bagi kedua pasangan itu supaya bisa melepas rindu satu sama lain setelah berpisah selama 3 tahun kemarin.
"...aku masih sempat menghubungi Sooyoung dan Yerin beberapa waktu yang lalu. Mereka sudah bekerja di tempat berbeda dan berjanji padaku untuk melakukan pertemuan di saat mereka memliki banyak waktu luang nanti" Hayoung masih sibuk bercerita.
"Apa kau tidak mengantuk? Ini sudah lewat dari tengah malam..." Sehun memperhatikan jam dinding di area ruang tamu itu.
"Oppa, apa kau tahu kalau aku sempat meraih nilai tertinggi di kelas tahun lalu? Aku bahkan merasa tidak berusaha keras waktu itu, tapi anehnya nilaiku mendapatkan apresiasi dari beberapa dosen" Perempuan ini tidak mendengarkan kalimatnya dan terus saja berbicara.
"Kita bisa melanjutkan percakapan besok. Bukankah kau masih mempunyai jadwal ujian selama satu minggu ini?"
"Dua minggu... Aku harus melakukan presentasi untuk menentukan kelulusanku minggu depan. Laptopku tidak bisa berfungsi sejak tadi, jadi aku belum mengecek hasil dari bahan presentasi yang sudah ku buat beberapa hari yang lalu"
"Aku akan mengecek laptopmu besok. Sekarang, lebih baik kita tidur supaya kau tidak merasa mengantuk saat mengerjakan soal ujian besok di kampus"
"Tapi, oppa........"
Sehun menghentikan Hayoung untuk berbicara lagi dengan menutup mulutnya dengan salah satu tangan.
"Kedatanganku bukan untuk meninggalkanmu lagi, aku akan mulai tinggal denganmu untuk waktu yang lama. Jadi kau tidak perlu khawatir kalau waktu yang kita miliki tidak banyak untuk dihabiskan bersama"
Perempuan ini mulai terdiam.
"Beristirahatlah. Kau memerlukannya..."
"Kau juga, oppa"
"Nde?"
"Kau harus segera tidur juga sekarang"
"Nde... Kau bisa menempati kamar di sebelah kamar Sejun hyung"
Hayoung sepertinya memiliki beberapa pertanyaan lagi yang belum di ajukannya kepada pria ini. Namun dia menahannya untuk ditanyakannya lagi besok. Dia pun segera beranjak dari sofa dan menuju ke sebuah kamar yang disebut Sehun tadi. Dia masih merasa tidak percaya dengan kehadiran pria itu lagi di dalam hidupnya. Namun, suasana hatinya perlahan membaik dengan hanya melakukan percakapan singkat dengannya tadi. Dia merasa tidak sabar untuk menghabiskan banyak waktu yang telah mereka lewatkan selama beberapa tahun ini bersama nanti.
….…………
Dua minggu dijalani dengan sangat menyenangkan. Bahkan Hayoung sampai melupakan betapa lelahnya pikiran dan juga tenaga yang dia keluarkan untuk menyelesaikan semua ujian di tempat perkuliahannya dan mengakhiri presentasi dengan baik juga kemarin. Dia melakukannya karena adanya dukungan langsung dari sang tunangan yang dengan setia menemaninya ke kampus sampai menjemputnya kembali dan selalu bersedia mendengarkan keluhannya terhadap beberapa pelajaran yang sempat membuatnya pesimis untuk lulus dari perguruan tinggi itu.
"Bulan depan merupakan hari ulang tahunmu. Apa ada sebuah hadiah yang kau inginkan?" Tanya Sehun sambil menghapus noda makanan yang ada di sekitar mulut Hayoung dengan beberapa lembar tissue. Mereka tampak sedang menikmati makan siang bersama di sebuah cafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Not A Game
Fanfiction[COMPLETED] Guna mengubah anaknya untuk menjadi seorang pelajar yang lebih baik lagi, kedua orang tua Hayoung harus menempatkan anaknya di salah satu rumah bersama dengan teman semasa kecilnya yang berprofesi sebagai seorang guru. Kegemarannya pada...