Jennie sudah tiba di hotel Hilton di Paris.
Sambil menunggu kedatangan Jisoo dan Rose, Jennie menikmati secangkir teh ditemani pemandangan menara Eiffel dari balkon kamar.
Jennie memang sangat menyukai Paris. Kota yang terkenal sebagai City of Love itu menjadi saksi bisu begitu banyak momen penting dalam hidupnya. That's why, dia sangat ingin tinggal di sana.
Jennie dan Taeyong bahkan sudah menemukan sebuah mansion yang ada di jantung kota Paris untuk mereka tinggali setelah menikah. Tapi rencana tersebut batal gegara Ayahanda Baekhyun tak ingin anaknya tinggal jauh lagi.
Suara ketukan di pintu menjadi pertanda kalau teman - temannya sudah datang. Jennie bangkit dari duduknya untuk membukakan pintu.
"Jennie my baby!!!" Jisoo memberikan Jennie pelukan erat.
"OMG Kak Jis!!! Nggak bisa nafas!" Erang Jennie diiringi tawa.
"Ya ampun kangen banget gue!" Jisoo dan Jennie berputar - putar sambil pelukan.
Roseanne yang datang bersama Jisoo menghempaskan dirinya di sofa. "Kak Jisoo emang deh, pelukannya hampir bikin rusuk gue patah."
"Itu namanya pelukan sayang!" Seru Jisoo lalu menguyel pipi Roseanne.
Sebagai yang paling tua diantara mereka Jisoo selalu memperlakukan Jennie dan Roseanne kayak anak kecil. Padahal beda umur mereka cuma 1 tahun.
"Oke, jadi besok kita fitting baju, terus shopping buat interior rumah baru Jennie, shopping buat rumah gue, shopping buat anjing peliharaan Roseanne," Jisoo mengecek list yang dia tulis di Samsung Galaxy Note 20-nya.
Disaat orang - orang masih harus pre-order, Jisoo udah punya duluan.
"Fitting baju bridesmaid kalian jangan lupa!" Seru Jennie.
Jisoo terkesiap, "OMG iya itu penting banget, kok gue lupa sih!" Cewek yang menenteng tas Hermes itu langsung menambah list-nya.
"Ohya Kak Jis habis dari fanmeet gue nggak stay di Seoul ya. Mau nyusulin Taeyong ke L.A," kata Jennie saat mereka sedang menikmati makan malam yang di pesan ke kamar.
"Ih kok gitu??? Suho ke Hongkong aja nggak gue temenin bisa, masa Taeyong nggak bisa?" Jisoo bersedekap. Raut wajahnya berubah masam.
Jennie menghela nafas. "Kak Jis 'kan tahu Taeyong nggak suka jauh - jauh dari aku."
"Dia mah kelewat posesif," ujar Rose sambil nyemilin kentang goreng.
"Lo belum jadi istri aja udah kek gini, nggak kebayang ntar kalo udah resmi. Bisa - bisa diiket nggak boleh kemana - mana!"
"Kak Jisoo kok gitu sih ngomongnya?!"
"Ya emang benar kata Kak Jisoo," Rose mengiyakan. "Lagian lo nemenin dia ngapain coba? Orang dianya sibuk kerja 'kan?"
Jennie nggak bisa membantah pernyataan teman - temannya.
"Gue tuh masih heran kenapa lo mau sama Taeyong? Orangnya dingin, kaku, workaholic, bossy-"
"ROSEANNE!" Bentak Jennie membuat sahabatnya itu terdiam.
"Gue nggak suka ya lo ngomong kayak gitu tentang tunangan gue." Tegas Jennie.
Roseanne yang kaget karena disentak kemudian berkata, "sorry."
Suasana mendadak jadi canggung. Jisoo dan Roseanne diam - diam saling bertukar pandang.
"Gue jadi nggak selera makan." Jennie bangkit dan meninggalkan meja menuju kamarnya.
Roseanne dan Jisoo langsung kompak menghela nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Super Makmur
FanfictionSaat uang bukan lagi masalah, apakah hidup jadi tanpa masalah? Published 24th June 2020