Sisi Lain Makmur

8.6K 1.4K 163
                                    

"Sayang, jangan aneh - aneh. Aku cuma di Tokyo 6 jam. Yang gampang aja nitipnya," kata Jeno di telepon.

Anak - anak ini udah sampai Tokyo. Hari masih sore, jadi mereka bisa jalan - jalan terus makan, baru terbang lagi tengah malam nanti.

"Iya nggak nitip bando Disneyland juga dong. Mana sempat aku kesana. Aku beliin bando pinggir jalan aja nih."

Mark memperhatikan Jeno yang mengomel ke pacarnya.

"Nyari dimana poster Seventeen hey??? Aku beliin poster AKB48 aja mau?"

Mereka lagi jalan menuju convenience store, tempat mereka janjian buat ngumpul sebelum cari makan malam. Semua pada mencar di sekitaran Harajuku. Mark kebetulan nyantol sama Jeno karena mereka berdua males ikutan Jaemin nge-vlog

"Ribet banget dah si Lia," keluh Jeno setelah teleponnya mati.

"Why are you so judes ke pacar lo?" Kalau Mark sih, Niki mau apapun pasti Mark usahain sampai dapet.

Jeno memandang heran ke Mark. "Ya walaupun pacar nggak harus diturutin terus kali. Lagi ini mintanya aneh - aneh. Gue bukan jin aladin yang bisa ngabulin semua permintaannya."

"Lo udah pacaran berapa lama sih sama Lia?"

"Dari kelas 7."

"Wow that's like 5 years now," Mark tercengang. Dia sama Niki baru aja 1 tahun lebih pacaran. Dan rasanya kayak udah lama banget.

Jeno tersenyum kecil. "Tapi rasanya kayak baru kemarin gue nembak dia hahahahaha."

Mark belum pernah ketemu langsung sama Lia. Soalnya mereka beda sekolah. Cuma sering lihat fotonya di Instagram Jeno. Cantik banget sih, tapi masih cantikan Niki kalau menurut Mark.

Emang dasar bucin Makmur.

Di depan convenience store udah keliatan bocah - bocah norak nan kampungan. Yang paling heboh jelas Jaemin. 

"GUYS! Yok kita lihat Indomaretnya Jepang!" Serunya ke arah kamera. Jaemin mendorong pintu terbuka dan melepaskannya begitu saja, padahal di belakangnya ada Doyeon. 

Doyeon yang tangannya masih penuh megangin takoyaki hampir aja ditabrak pintu kalau bukan karena ada yang nahan pintunya.

"Oh My God! Thanks Mark!" Seru Doyeon yang kaget pas pintu berayun ke mukanya.

"Anytime Doyeon," balas Mark sambil senyum, masih nahan pintu.

"Ladies first," ujarnya, mempersilahkan Doyeon masuk.

Doyeon dan Mark saling nyengir. Nggak sadar kalau Lucas daritadi merhatiin tapi diem aja.

💎💎💎

Kukuruyuuuukkkkk!!! Kukuruyuukkkk!!!

Suara ayam berkokok yang berisik membangunkan Ten.

Cowok itu membuka matanya dengan susah payah. Kepalanya terasa berat akibat mabuk semalam.

Kukuruyuuuukkkkk!!! Kukuruyuukkkk!!!

Suara ayam darimana coba? Sejak kapan di hotel Mulia ada ayam?

Ten duduk, lalu celingak celinguk. Masih disoriented, karena baru bangun. 

Kukuruyuuuukkkkk!!! Kukuruyuukkkk!!!

Dengan terpaksa, ia turun dari ranjang dan mencoba mencari sumber suara. Pengen ngamuk rasanya Ten dibikin bangun kayak gini. 

Dia makin kesal saat mengetahui kalau suara ayam itu berasal dari alarm Lalisa. Sambil mengumpat pelan, ia mematikan alarm dari iPhone 7 Lalisa yang tergeletak di meja. Sementara si pemilik ponsel malah masih tertidur nyenyak dengan mulut sedikit terbuka.

Keluarga Super MakmurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang