One of my favorite video of Ten and Mark :) Watch it, you'll love it.
💎💎💎
Semenjak pulang ke Indonesia, Taemin jadi sering nongkrong bareng teman - temannya. Biasanya sekalian hunting restoran baru yang bisa dia beli.
Nggak harus restoran mewah kok. Stand es kopi kekinian juga banyak yang sebenarnya beroperasi dibawah perusahaan Makmur.
Taemin baru aja pulang habis nongki - nongki gaul saat melihat kedua adiknya sedang adu tatap dengan sengit di lorong istana.
"Kesayangan Ayahanda?" Suara Taeyong menggema sampai ke telinga Taemin yang baru melewati pintu.
"Gue nggak tahu lo tuh buta, bego, atau pura - pura nggak tahu." Lanjut Taeyong.
Cowok itu memandang kesal ke arah Ten. "Dari dulu sampe sekarang jelas - jelas lo yang selalu jadi kesayangan dia!"
"Kesayangan darimana sih?!" Suara Ten nggak kalah kesal.
"Bapak lo tuh dikit - dikit Taeyong, dikit - dikit Taeyong. Lo yang nggak sadar diri!" Ten geleng - geleng.
"Lo-"
"Hayo lo berdua mau berantem lagi?!"
Taeyong yang terlihat siap untuk adu bacot sama anggota keluarga terbacot itu, langsung terdiam saat mendengar suara kakak tertuanya.
"Ayo berantem lagi! Baku hantam sekalian!" Seru Taemin tajam.
"Ntar lo pingsan lagi! Ntar lo nangis - nangis lagi! Ntar si Ketua marah - marah lagi. Nggak capek apa?!" Taemin memandang Taeyong dan Ten bergantian
Taemin heran kenapa kedua adiknya itu kalau ada masalah bukan langsung diomongin tapi dipendem terus sampe meledak.
Kayak kejadian beberapa tahun lalu saat Ten yang stressnya numpuk bikin sakitnya kambuh. Terus Taeyong nangis karena disalah - salahkan Baekhyun.
Waktu itu, semua orang -terutama teman - teman Ten, nganggap Taeyong nikung adiknya. Taeyong terpukul banget sama apa yang menimpa Ten. He was being so hard on himself. Padahal menurut Taemin, Taeyong nggak salah.
Kalau emang Jennie sukanya sama Taeyong, orang - orang bisa apa? Mereka aja langgeng sampai sekarang, dan kelihatannya Ten juga baik - baik aja.
Kira - kira begitu menurut Taemin.
Cuma dia nggak habis pikir sama Ayahanda yang selalu nganggap Ten kudu dijagain terus. Emangnya mau dijaga sampai kapan? Lihat aja sampai sekarang Ten masih hidup sesuka hati. Kalau perusahaan Makmur bangkrut entah jadi apa anak itu.
Amit - amit sih. Taemin juga nggak mau hidup miskin.
"Lo udah makan?" Tanya Taemin pada Taeyong yang kelihatan kusut.
Taeyong mengusap wajahnya.
"Belom."
"Ya udah ayo makan dulu." Ajak Taemin, kemudian beralih ke Ten. "Lo mau kemana?"
"Maen."
"Jangan kebanyakan mab-"
"Gua tahu, gua tahu. Bawel!" Ten memutar bola matanya dan beranjak pergi.
"Susah banget dibilangin sih itu anak." Taemin menghela nafas kasar.
"Dia 'kan emang selalu gitu." Taeyong mengedikkan bahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Super Makmur
FanfictionSaat uang bukan lagi masalah, apakah hidup jadi tanpa masalah? Published 24th June 2020