Playlist for this chapter:
Butterflies - Fiji Blue
I'll Wait - The Strumbellas
Forreal - Abe Hoed
💎💎💎
Ten ingat betul momen saat dia menyadari perasaannya terhadap Jennie.
It was one beautiful day in Singapore.
Udah jadi kebiasaan mereka untuk ketemuan setiap weekend. Entah Jennie yang ke Indonesia, atau Ten, Yuta, Jaehyun, Roseanne yang nyamperin ke Singapura.
"Gue nggak bisa ikut bro. Kakak gue besok lamaran, rempong itu serumah. Lo tahu sendiri calon istri kakak gue adalah manusia paling rempong se-jamrud khatulistiwa!" Omel Yuta sehari sebelumnya.
"Bangkek, masa gue dihukum nguras kolam renang gara - gara ngerokok! PADAHAL GUE BELI ROKOK SAMPOERNA LHO!" Jaehyun marah - marah, dia nggak dibolehin keluyuran weekend itu.
"Gue juga nggak bisa pergi nih. Besok 'kan nikahannya Kak Nagita sama AA' Raffi," kata Roseanne, sepupu dari calon istri MC terkenal se-Indonesia Raya.
Secara logika, Ten nggak perlu ke Singapura karena semua pada sibuk. Ngapain juga dia kesana cuma buat ketemu seorang Jennie?
Tapi hanya dengan sebuah kalimat dari Jennie Salim di telepon. "Ten, bosen nih."
The 17 years old Ten, langsung naik ke pesawat, menempuh penerbangan selama 2 jam hanya untuk menemani Jennie biar dia nggak bosan.
Di bawah teriknya sinar matahari Singapura, Ten dan Jennie berjalan beriringan. Ngobrol apapun yang melintas di kepala mereka dengan lengan Ten merangkul bahu Jennie. It's natural for them to be that close. Bahkan nggak jarang Jennie menggandeng lengan Ten saat mereka jalan keliling Mall.
"Ten coba lihat ini!!!" Seru Jennie seraya menahan lengan cowok berkacamata itu.
Ten dan Jennie mengunjungi sebuah pet shop karena gabut.
Jennie menunjuk seekor kucing berwarna putih berbecak abu - abu yang sedang tidur.
"He looks so cuteeeeeee!!!!!" Mata Jennie berbinar, menatap gemas ke arah si kucing.
Gadis itu mendekatkan dirinya ke kaca pembatas, meletakkan tangannya disana seakan sedang menyentuh si kucing.
"Lo mau?" Ten beringsut ke sisi Jennie, bahunya bersentuhan dengan bahu Jennie. Ia ikut mendekatkan wajahnya ke kaca.
Jennie mengangguk.
"Tapi Jansen alergi kucing," ujar Jennie dengan kecewa. Jansen itu adik kembarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Super Makmur
FanficSaat uang bukan lagi masalah, apakah hidup jadi tanpa masalah? Published 24th June 2020