This is literally how I portray The Makmur Family, especially Ten hehe
💎💎💎
Nggak ada manusia di muka bumi ini yang hidupnya haha-hihi terus. Bahkan seorang Ten Makmur yang selalu dianggap manusia paling nggak punya beban hidup aja hatinya sudah berulang kali terluka.
Sakit hati yang paling membekas sampai sekarang adalah saat Ibunda meninggalkan keluarga mereka.
Sakit hati berikutnya yang masih terus menghantuinya adalah saat ditolak Jennie Salim.
Setelah menolak pernyataan cinta Ten, Jennie meninggalkan kapal dan pulang diantar Yuta.
"Bro, are you okay?" Jaehyun meremas bahu Ten yang terduduk lesu di lantai.
Ten masih tercenung. Berusaha mencerna situasi di hadapannya.
Semua kenangan antara dirinya dan Jennie memenuhi benaknya. Mulai dari awal mereka kenal di salah satu pesta kolega bisnis Baekhyun, kemudian jadi teman hang out, hingga akhirnya jadi deket banget sampai harus ketemu setiap weekend. Ten berusaha mengingat di bagian mana dia salah baca sinyal.
Tadi Jennie bilang dia nggak bisa nerima perasaan Ten karena ada orang lain yang dia suka.
Siapa anjing?
Ten tahu semua hal tentang Jennie.
Tahu siapa aja yang dekat dengan Jennie.
Nggak ada cowok yang dekat dengan Jennie selama ini selain Ten.
"Rose ngapain kamu nangis?" Tanya Jaehyun ke Rose yang berurai air mata.
Mereka bertiga duduk melingkar di lantai kapal yang nggak jadi berlayar itu.
"Gue tahu lo sedih." Rose menghapus air matanya seraya menatap Ten. "Kalo lo nggak bisa nangis, biar gue yang gantiin lo nangis."
Hubungan persahabatan Rose sama Ten emang sedekat itu.
Mereka udah kayak sodara.
Kalau salah satu dari mereka lagi senang, semua ikut senang. Kalau salah satu sedih, semua ikut sedih.
Ten yang sedaritadi menahan - nahan emosinya, akhirnya pecah juga setelah mendengar kata - kata Roseanne.
Cowok itu membenamkan wajah di balik lututnya.
Bahunya bergetar dan suara tangisan mulai terdengar.
Jaehyun mengusap kepala Ten. Nafasnya ikut tercekat menyaksikan sahabatnya patah hati.
Ketiga orang itu berakhir dengan nangis bareng sampai Yuta kembali seusai mengantar Jennie.
"Okay! Udah cukup nangis - nangisnya! Jennie nolak lo? It's not your loss bro! It's her loss!" Seru Yuta.
"Lupain Jennie! Kita cari cewek lain!" Seru Yuta seraya menyeret Ten bersamanya.
Malam itu, Sultan Jaksel pergi clubbing.
They drank until they got wasted.
Entah berapa banyak alkohol yang dihabiskan empat serangkai itu. Mereka mabuk banget sampai nggak ada satupun yang jalannya bisa lurus atau ngomong dengan lancar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Super Makmur
FanfictionSaat uang bukan lagi masalah, apakah hidup jadi tanpa masalah? Published 24th June 2020