"Hadeh si Shawn ini ya, selalu nge-spam kerjaan di WA tengah malam," keluh Taemin tentang Shawn Mendes, asistennya yang ada di Amerika.
"Lah, soalnya disana 'kan pagi pas di sini malam," ujar Kai sambil menyuapi Haru sereal.
Taemin cengo bentar, loading. Pas udah nyambung baru, "oohhhh iyaaaaa! Pantes sekarang gue chat dia nggak bales - bales!"
"Goblok jangan dipelihara," sahut Ten yang lagi sarapan juga.
"Sendirinya juga sama," cibir Baekhyun.
Ten mendelik, "Nyindir siapa sih hah? Sebut nama dong!"
Baekhyun melirik sinis ke arah Ten, bersiap membalas saat Kai menyadari kemungkinan terjadinya huru - hara. Ia buru - buru menengahi. "Jangan berantem elah, masih pagi ini!"
"Lo tuh ke kampus kek! Selesain skripsi kek! Atau ngapain gitu yang berfaedah dikit!" Cecar Baekhyun tapi sama Ten masuk kuping kiri, mental. Sama sekali nggak masuk di otak.
Cowok dengan kemeja putih yang seperti biasa, dikancing sembarangan itu, malah asyik bermain dengan ponselnya.
"Heh diajak ngomong wey!" Hardik Baekhyun.
"Ayah jangan bentak - bentak dong! Ada Haru nih!" Kai nggak mau anaknya sampai meniru sifat buruk keluarganya.
"Kak lo sendiri juga bentak - bentak," ujar Ten dengan nada yang lebih selow.
"Guys, guys, ada yang liat kacamata gue nggak?" Taemin ngangkat - ngangkat piring dan gelas seakan kacamata bacanya bisa keselip di sana.
Baekhyun menghela nafas kasar. "Itu yang di kepala lo apa?! Udah pikun hah?!"
Taemin megang kepalanya. "Oh iya!" Daritadi kacamatanya diangkat ke atas pas dia makan.
Sementara Kai, "Yah dibilangin jangan bentak - bentak!!!"
"Si Taemin bikin gua naik darah!"
"Biasa aja ngomongnya!"
"Ya lo biasa aja!"
Ten menatap Kai dan Baekhyun bergantian kemudian menutup telinga Haru dengan kedua tangannya.
"Sabar ya lo terlahir di keluarga ini," ujarnya ke Haru.
💎💎💎
Ten hari ini dipaksa Baekhyun untuk ikut ke kantor. Belajar dikit - dikit katanya, biar tahu kantor itu gimana dan kerjaannya ngapain aja.
Begitu 3 bersaudara itu masuk ke lobby tower Makmur di daerah Sudirman semua mata langsung tertuju ke mereka.
Ya gimana nggak, ada 3 cogan pake setelan jas lagi ngobrol sambil ketawa - ketawi. Lumayan banget bikin mata seger dan jadi semangat ngantor.
Semua staff langsung berdiri dan memberi salam saat ketiga bersaudara itu melewati open space office di lantai 12. Cewek - cewek pada nggak bisa berhenti menatap sosok paling muda yang berjalan di samping Taemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Super Makmur
FanfictionSaat uang bukan lagi masalah, apakah hidup jadi tanpa masalah? Published 24th June 2020