Disaat dia lagi nggak sibuk kerja, Baekhyun bakal berakhir dengan bengong dan tenggelam dalam overthinking. Memikirkan berbagai skenario alternatif kalau aja dia bikin keputusan yang berbeda.
Kadang dia bengong sambil ngeliatin Siti di ruang belajar.
Kadang dia bengong di rumah kaca.
Kadang dia bengong sambil boker.
Makanya Baekhyun lebih suka menyibukkan diri, daripada dia nggak ada kerjaan terus berakhir dengan kepikiran ini-itu.
Hari ini, dia cuma ada meeting sama direksi, terus sisanya rada senggang. Pas inget lagi ada trade show Super Makmur, Baekhyun inisiatif untuk mampir.
Tentu saja bareng soulmate-nya, Chanyeol.
"Jungwoo!" Panggil Baekhyun waktu berpapasan dengan Jungwoo yang lagi jalan terburu - buru.
"Eh, Tuan Besar." Jungwoo salim.
"Mana si Taemin?"
"Ini saya baru mau ke Pak Taemin."
"Dimana si bangsat itu?" Tanya Chanyeol.
"Eh..., lagi nungguin di lobby."
Mereka bertiga pun kemudian jalan bareng ke lobby.
Dari jauh Baekhyun menangkap sosok anak sulungnya yang lagi ngobrol sama seorang cewek mungil dengan rambut panjang, blazer hitam, dan celana jeans warna biru muda.
Mata Baekhyun memincing, memperhatikan Taemin yang terus menerus tersenyum selama berbicara.
Makin dekat, makin jelas pula suara Taemin.
"Ya nggak apa - apa, dipikir aja pelan - pelan. Saya bisa tunggu Bunda kok."
Baekhyun cegek.
"Bunda?" Suara Baekhyun lumayan kenceng sampai bikin Taemin noleh.
"Bunda siapa?" Ulang Baekhyun di depan Taemin.
Bukannya menjawab, Taemin malah nanya balik. "Eh Ayahanda ngapain di sini?"
Baekhyun menggeplak kepala Taemin. "Ngecekin kerja lo bener apa nggak! Cabut mulu lo dari kantor!"
"Eh ya ampun Yah, jangan di sini dong kalo mau marah!" Taemin mengusap kepalanya.
"Siapa nih?" Baekhyun berganti menatap Irene.
"LHO?! Kamu Irene Herawan 'kan?" Mata besar Chanyeol makin besar pas mengenali Irene.
"Siapa ya?" Balas Irene datar.
"Lho kamu lupa? Saya ini anaknya, pamannya, iparnya, bapak kamu," kata Chanyeol.
Irene menaikkan alisnya. "Hm..."
"Ngarang ya lo," cibir Baekhyun.
"Duh, terakhir ketemu pas masih kecil dia. Masih SMP gitu." Kata Chanyeol lagi.
"Hm..." Irene masih memandang datar ke arah Chanyeol.
"Bapak kamu yang punya depot rawon 'kan? Terus Kakak kamu, siapa itu namanya..." Chanyeol memetik - metik jarinya sambil mengingat. "Irwansyah!"
Irene manggut - manggut. "Iya bener sih."
"Ngapain kamu sama Taemin? Kok bisa kenal?" Cecar Chanyeol.
"Ya kenal aja," jawab Irene pendek.
Chanyeol dan Baekhyun kompak mengernyit.
Ini cewek ketus amat, pikir keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Super Makmur
Fiksi PenggemarSaat uang bukan lagi masalah, apakah hidup jadi tanpa masalah? Published 24th June 2020