"Bahasa Indonesia cuma dapet KKM, malu - maluin woy!" Seru Kai yang sedang membaca rapor milik Mark.
"I don't understand majas - majas Kak," kata Mark seraya membelai manja Leo, kucing Ten.
"Ya ampun Cas! Bisa - bisanya yang nggak ngepres KKM cuma olahraga sama Bahasa Inggris." Ten ngintip buku rapor yang dipegang Taeyong di sebelahnya.
Sore itu, mereka lagi ngumpul full team di ruang tengah.
Baekhyun, Taemin, dan Kai udah pulang kerja. Taeyong cuti. Ten gabut seperti biasa. Lucas sama Mark udah libur sekolah.
Para kakak asyik merhatiin dan ngebacotin rapor yang diambil Baekhyun pagi itu.
"Siswa sering kedapatan menatap keluar jendela dan bengong." Taeyong membacakan komentar yang ditulis oleh walas Lucas.
"Ngeliatin apaan Cas?" Tanya Taemin dari seberang Taeyong dan Ten.
"Ngeliatin anak cheer latihan paling," sahut Kai yang kemudian dapat toyoran dari Baekhyun di sebelahnya.
"Itu mah elu!" Cibir Baekhyun.
"Siswa selalu bersikap sopan dan baik. Semoga di semester depan bisa lebih fokus mengikuti pelajaran dan rajin belajar," lanjut Taeyong, masih membacakan catatan dari rapor Lucas.
Dari kursi berlengannya yang mirip singgasana raja, Baekhyun berujar, "Lucas ternyata jago main basket lho! Sayang aja udah kelas 12 jadi nggak bisa ikut turnamen lagi."
"Terus walasnya juga bilang Lucas tuh ramah banget, selalu nyapa semua orang, selalu ngasih energi positif ke teman - temannya. Keren banget dah!" Puji Baekhyun dengan senyum bangga.
"Hehehe," cengir Lucas yang duduk merosot sambil meluk bantal sofa.
Taemin yang sebelahan sama Lucas ikutan senyum terus nepuk - nepuk kepala Lucas. "Bentar lagi jadi pembalap hebat juga!"
"Mark dong, siswa mampu menunjukkan kemampuan analisis dan menghitung yang baik. Siswa selalu bersedia mengajari teman - temannya." Giliran Kai yang ngebacain catatan rapor Mark.
"Gua yakin Mark pasti bisa masuk Harvard. Pinter banget anak bungsu Ayah!" Baekhyun merentangkan tangannya untuk mengacak rambut Mark.
Mark mengulum senyum sambil menguyel - nguyel Leo. Cowok itu sering mikir kalau nggak ada gunanya jadi anak pinter, toh Baekhyun nggak pernah peduli. Tapi rupanya Baekhyun ingat kalau Mark kepingin masuk Harvard, meskipun dia cuma pernah bahas itu sekali.
Mark jadi makin semangat dan pengen wujudin impiannya supaya bisa bikin Baekhyun bangga.
"Ini mau berangkat sekarang apa makan dulu?" Taeyong menutup buku rapor Lucas, mengedarkan pandangan ke sekelilingnya.
"Berangkat sekarang aja, sampai sana makan di Jimbaran," jawab Ten seraya membetulkan posisi kacamata hitamnya. Outfit-nya udah Bali ready banget, kemeja hawai yang kancing atasnya kebuka plus celana pendek.
Taeyong juga sama, bedanya cuma kancingnya terpasang dengan baik dan benar.
Rencananya malam itu mereka mau berangkat ke Bali untuk bachelor party-nya Taeyong sekaligus liburan sekeluarga.
"Bentar, Lucas mau ngasih makan Natasha." Lucas cabut menuju ke kandang onta peliharannya.
"Tunggu Krystal jemput Haru dulu Yong," ujar Kai. Haru nggak diajak karena mereka mau quality time bertujuh. Jadi dia dititipin ke Krystal.
Setelah kejadian Lucas dan Mark, Baekhyun udah melunak ke Krystal. Dia nggak ingin hal yang sama terulang ke cucunya. Biarlah Haru belajar mengenal ibunya dan memutuskan sendiri apa dia mau punya ibu kayak Krystal atau nggak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Super Makmur
Fiksi PenggemarSaat uang bukan lagi masalah, apakah hidup jadi tanpa masalah? Published 24th June 2020