--Hellheim--
DI Suatu tempat yang jauh lebih dalam, terdapat Neraka yang dikuasi oleh satu makhluk yang biasa kita sebut.. Iblis.Dengan kekuasannya, ia sering dipanggil Eternal Harvest, yang artinya Kekal. Kekal dalam artian abadi, tangguh, kuat, dan juga tidak ada yang bisa menandinginya. Kekuatannya yang dahsyat membuat semua makhluk yang ia ciptakan dari api tunduk kepada-Nya, dari makhluk kecil hingga raksasa sekalipun.
Dan sekarang.. ia masih duduk bersantai disinggah sananya bersama kedua Anak yang paling ia sayangi, Cecilion dan Carmilla.
"Ayahanda, lihat itu." ucap Carmilla menunjuk pada satu portal yang dapat melihat apa saja. "Kakak.. sedang dalam masalah."
Carmilla masih sangat muda dan usianya baru 15 tahun, ia memiliki wajah yang cantik dan mempesona layaknya Ratu diantara semua penjuru Neraka. Tapi, walaupun begitu.. sang Ayah tidak akan pernah memberikan satupun tahta kepada siapapun, termasuk Anaknya sendiri.
"Hmph—Kak Dante itu sangat payah. Jangan bilang 'kau khawatir padanya, wahai Adikku, Carmilla~" sambung Cecilion beserta senyum licik diwajahnya.
Cecilion, seorang pria yang bertindak sesukanya. Usianya yang sudah 18 tahun menunjukkan sifat aslinya bahwa Cecilion adalah laki-laki yang tidak perduli pada siapapun terkecuali pada Adiknya, Carmilla.
"A—Aku tidak khawatir padanya! Lagipula Ayahanda sudah bilang kalau kita tidak boleh mencampuri urusan Kak Dante."
Ya, mereka berdua tidak harus mencampuri kehidupan Dante. Dante sudah membuat sang Raja Shadow Fiend menerima malapetaka akan kehadirannya. Maka dari itulah kenapa ia membuang Dante sejak ia lahir.
Namun..
"Aku harus datang menghampirinya." kata sang Ayahanda kepada kedua anaknya."Eh? Jangan bilang Ayahanda akan menolong Kak Dante!?" balas Cecilion berseru.
Shadow Fiend alias Nevermore tidak menjawab, ia berdiri dari tahtanya dan langsung membuka portal besar yang dipenuhi oleh api.
"Ayahanda.." ucap Carmilla.
"Ayahanda! Kau sendiri yang bilang tidak akan pernah mencampuri urusan Kak Dante—Tapi.. kenapa!?" Cecilion masih berseru dan tak terima.
Dengan cepat Nevermore berkata..
"Aku bebas melakukan apa yang kumau. Terkecuali kalian berdua."Sekejap mata, sosok Ayahanda itu pun masuk ke portal dan hilang begitu saja. Apa yang dikatakan Nevermore sangatlah egois, membuat Cecilion dan Carmilla kesal akan peraturan yang diberikan oleh-Nya.
"Sial!" gumam Cecilion menggerutu kesal.
"Kakak—"
"Inilah yang aku benci dari Ayahanda!" timpal Cecilion. "Apa kau masih ingin mematuhi-Nya, Carmilla?"
Tatapan sang Kakak membuat Carmilla ketakutan, matanya yang merah menyala dan juga taring dimulutnya membuat Carmilla merinding seketika!
"A—Aku.."
"Benar, kau dan aku sama sekali tak bisa melawan Ayahanda. Peraturan yang diberikan-Nya benar-benar sulit untuk kita terima, 'bukankah begitu, Carmilla?"
Carmilla.. mengangguk sambil ketakutan.
"Dengar, wahai Adikku." sang Kakak menghampirinya dan mengusap wajah Carmilla dengan sangat lembut. "Jangan takut pada-Nya, kita harus kuat dan saling memberi kekuatan, kau mengerti, Carmilla?"
Sang Adik mulai menatap kembali wajah sang Kakak, rasa takut dibenaknya tiba-tiba hilang. Carmilla pun tersenyum manis seraya mengeluarkan taringnya.
"Kalau begitu.." ucap Carmilla seraya mendekatkan wajahnya pada bibir sang Kakak.

KAMU SEDANG MEMBACA
LUNOX AUTHORITY (TAHAP REVISI)
FanfictionIni adalah SEQUEL Lunox di "MOBILE LEGEND FANFICTION" yang saya buat. So, kita bakal melihat kehidupan Lunox dari ia lahir sehingga ia bisa menjadi wanita dewasa. Dan ini bisa jadi akan tertuju pada semua HERO. So~ Happy Reading~ ©Wibukun