BAB V • TANPA API

145 20 11
                                    

Semua orang percaya pada satu hal ketika berada di ambang kematian. Mati adalah hal mutlak bagi mereka. Tidak bisa lari, selain menyerah dan pasrah. Keputusan Tuhan tidak akan pernah bisa diganggu gugat.

Satu Malaikat yang bertugas mencabut nyawa atas perintah Tuhan, Azrael, menemui seseorang yang berada di ambang kematian. Azrael seharusnya bisa mencabut nyawa orang itu kapan saja, terkecuali orang itu masih memiliki tekad kuat untuk tetap hidup.

Bekerja atas perintah-Nya..

Azrael berdiri di hadapan Dante, memegang satu cerulit besar berwarna putih cerah ditangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya memegang satu cerulit berwarna hitam. Ia melihat dua Malaikat lain yang sedang bersila di samping Dante—mencatat amal baik dan buruk.

Ia bertanya, "Amal terakhir apa yang dia dapatkan?" suara Azrael begitu dalam dan menggema di ruang hampa yang serba putih ini.

Sang Malaikat penulis amal baik itu mengakhiri catatannya. "Sejauh ini, apa yang dia lakukan masih bisa di timbang dengan apa yang Katibin catat, Azrael." jawab Kiraman.

Azrael beralih pandang pada Malaikat disebelah kiri Dante, ia langsung berkata, "Aku bisa menduga terlalu banyak hal buruk yang dia lakukan. Apa aku benar, Katibin?"

Sang Malaikat penulis amal buruk itu masih sibuk menulis catatannya, tapi ia pun menjawab, "Anda bisa lihat aku? Tanganku ini tidak bisa berhenti."

Ya, Azrael bisa melihatnya, Katibin memang salah satu Malaikat yang sangat sibuk, tak aneh bila tangannya terus bekerja untuk mencatat amal buruk seseorang. Entah berapa banyak orang yang melakukan hal buruk sehingga Katibin terus-terusan bekerja.

"Tuhan Memberkati Dante," ucap Azrael seraya melepas genggaman cerulitnya. Sekarang, kedua tangan itu kosong tanpa senjata. "Katibin, berhentilah menulis. Lihat, dia sedang sekarat."

Seketika, Katibin dan Kiraman berdiri tegap, menutup buku amal yang selalu mereka bawa. Mereka berdua sudah tahu apa yang harus dilakukan jika berhadapan dengan Azrael. Dan dalam sekejap, buku berukuran raksasa turun dari atas. Buku yang Katibin dan Kiraman tulis semenjak alam semesta di ciptakan dari kehidupan Adam.

Satu Buku...
Dengan ukuran yang tak terhingga...
Lebih besar dari apa yang kalian lihat...
Buku Amal yang berisi amal kebaikan dan keburukan dari semua orang di dunia—Alam semesta.

Tak ada penjelasan ilmiah!
Karena Malaikat beserta kelebihannya adalah suatu hal gaib yang nyata. Buku amal mereka hampir menutupi se-Alam Semesta.

Kedua buku yang mereka pegang kembali pada tempatnya, dimana bersatu dengan Buku Utama yang selama ini mereka catat. Pekerjaan Katibin dan Kiraman untuk selalu berada di sisi Dante pun berakhir, mereka pergi meninggalkan Azrael.

Sang Malaikat pencabut nyawa ini melangkah lebih dekat, ruangan yang tadinya putih seketika kembali seperti semula. Dan Azrael memperhatikan sosok Dante yang terpejam di pangkuan Silvanna, wanita itu menangis tanpa suara.

"Tuhanku telah menjawab semuanya, Tuhanku telah menebus dosa-dosamu. Maka tidak ada lagi yang harus kulakukan selain membuatmu terus hidup. Jika aku sudah mengatakan hidup, maka hiduplah. Dan aku ingin kau melanjutkan sisa hidupmu karena-Nya. Kiraman dan Katibin akan kembali, berada di kedua bahumu untuk menulis amal baik dan buruk ketika kau melakukan sesuatu."

"Ingatlah, wahai Pendosa.." Azrael menyentuh kening Dante, "Penebusan dosamu telah kuterima, dan kau sekarang akan menjalani hidup tanpa.. api."

Sentuhan jarinya dibarengi oleh wujud Azrael yang lenyap—sang Malaikat pencabut nyawa telah pergi dan menyelesaikan tugasnya atas kehendak Tuhan.

Sosok Azrael bersifat gaib, dan Silvanna tak mungkin bisa melihat ataupun merasakan kehadirannya. Dari semua makhluk yang tinggal di Akhirat adalah gaib dan tidak ada makhluk manapun yang dapat melihat mereka. Meski kaum elf bisa merasakan hawa keberadaannya, itu pun tidak bisa dikatakan bahwa kaum elf dapat melihatnya.

Satu kepastian jika kalian bersikeras untuk melihat mereka hanyalah disaat kalian mati, Pertimbangan di waktu (Hisab) saat kalian berada di Akhirat. Kalian akan bertemu banyak hal yang tak pernah kalian temui di dunia.

Azrael lenyap, pergi meninggalkan Dante dengan satu berkah dari Tuhan, Dante sekarang telah berubah menjadi manusia setengah vampir. Tidak ada lagi iblis, tidak ada lagi kekuatan neraka. Kontak batin antara sang Ayah pun seketika terputus.

Perlahan-lahan...
Dante membuka mata, sorotan sinar matahari begitu terang-terhalangi sebagian oleh ekspresi kaget... Silvanna.

LUNOX AUTHORITY (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang