-- Underworld --
Dante berdiri, menatap Silvanna yang terbaring di atas rumput layu. Dua lubang di leher itu merupakan tanda bahwa Dante sudah menghisap darahnya.Darah...
Darah Silvanna...
Terasa sangat lezat....Beberapa kata terngiang-ngiang di kepalanya, ia tak bisa berhenti tersenyum—Senyuman lebar bagaikan iblis yang telah berhasil menyesatkan manusia ke jalan yang salah, dan itulah senyum tanda kalau Dante sudahlah puas. Apa yang telah ia dapat merupakan kepuasannya tersendiri. Apa yang telah ia dapat merupakan kebahagiaannya tersendiri.
Darah terakhir....
Yang tak pernah ia rasakan seumur hidup...
Nikmat... dan Lezat...Dari depan pintu gereja, Sura hanya bisa tersenyum kecil, melihat pemandangan dimana sepasang kekasih itu mengambil keputusan yang cukup beresiko. "Kau harus bisa menanggung masalah ini, Dante." ia bergumam, kemudian masuk kembali ke dalam gereja. Menyerahkan akhir pertarungan tersebut kepada Dante adalah satu hal yang Sura ambil, secara.. besar kemungkinan—apa yang dikatakan Silvanna ada benarnya juga. Meski serangan Lunox tidak berhasil melenyapkan Astri gara-gara Dante. Namun inilah keputusan yang sudah Silvanna ambil, dan Sura tidak mempunyai urusan lagi selain berada di sisi Lunox untuk terakhir kalinya.
Banyak abu melayang, terhembus oleh angin sejuk yang menjadi panas. Energi Astri sungguh terasa mencekam, memenuhi seluruh atmosfer Underworld. Dante masihlah berdiri, menatap Silvanna yang sudah berubah menjadi keriput layaknya orangtua berusia 60 tahun. Namun ekspresi wajah Dante sama sekali tidak menunjukkan rasa sedih ataupun cemas. Ukiran senyum iblis nan lebar tetap berada di ekspresi wajahnya itu.
Meski begitu..
Ia tahu apa yang telah ia perbuat kepada kekasihnya. Meninggalkan lubang bekas gigitan memang pertanda buruk, tapi disisi lain Dante pun mempunyai satu harapan yang selama ini tidak pernah ia ungkapkan, yakni—(Keajaiban). Terasa aneh apabila seorang Iblis mengharapkan sebuah keajaiban, terhitung apapun yang Iblis lakukan akan masuk ke dalam hitungan dosa. Baik menjadi dosa—dan jahat pun akan menjadi dosa, itulah Iblis. Dosa adalah makanan sehari-harinya.Tapi...
Karena Dante bukanlah iblis tulen seperti sang Ayah, ia pun beranggapan bahwa semua dosa yang telah ia perbuat akan di hapus dengan apa yang ia lakukan sekarang demi kebaikan. Walau begitu apakah ini akan menjadi awal dan akhir baginya 'tuk menebus dosa tersebut? Berusaha berpikir keras pun tidak ada gunanya.Yang bisa Dante lakukan saat ini hanyalah...
Melenyapkan Astri menjadi debu yang tak akan pernah bangkit kembali."Dante.. kenapa kau selalu menghalangiku..." suara terucap dari mulut Astri. Bahkan mulutnya mengeluarkan asap beracun yang dapat membakar segalanya.
Disaat Dante menoleh, terlihat jelas bahwa sosok Astri telah berubah bentuk menjadi iblis tingkat tinggi. Setelah melihat sosok itu.. Dante jadi teringat cerita dongeng dari Bapa Pendeta tentang (Iblis Dua Sabit - Terrorblade).
Perlahan-lahan, energi beserta aura Astri pun berubah. Percikan api bercahaya biru keluar sedikit demi sedikit dari tubuhnya. Cahaya hijau yang menyelimuti Astri tiba-tiba tertutup oleh cahaya tersebut.
Ia berteriak...
Melepaskan semua energi sehingga kekuatan besar menjulang ke atas langit—menembus tebalnya awan sampai langit pun berubah menjadi gelap. Hujan seketika turun. Dante bisa tahu kalau kekuatan Astri yang satu ini jauh berbeda dari sebelumnya. Kekuatan ini seperti bukan milik Astri, seperti ada makhluk lain yang sudah bersemayam sejak lama.Kedua mata Dante melebar ketika muncul satu sosok besar yang muncul dari atas langit, menjulurkan lidahnya dari balik awan. Ukuran itu... sangatlah tidak normal. "....Apa.. itu..?" saking kagetnya, Dante tak bisa berpikir jernih.

KAMU SEDANG MEMBACA
LUNOX AUTHORITY (TAHAP REVISI)
FanfictionIni adalah SEQUEL Lunox di "MOBILE LEGEND FANFICTION" yang saya buat. So, kita bakal melihat kehidupan Lunox dari ia lahir sehingga ia bisa menjadi wanita dewasa. Dan ini bisa jadi akan tertuju pada semua HERO. So~ Happy Reading~ ©Wibukun