-- Outworld (1 Jam Yang Lalu) --
Kehidupan berhenti berputar. Burung-burung di atas langit biru ikut berhenti, melayang tanpa udara—Melukiskan gambaran potrait dan landscape yang kelihatan indah. Sebagian langit di Dunia Luar dilapisi warna merah seperti sore hari—Menggambarkan betapa indahnya dunia jika tak ada sepercik kehidupan di dalamnya..........
...............
......................
...........................Semua terdiam,
Manusia, Hewan, Benda, serta Makhluk Hidup lainnya ikut berhenti. Bahkan, angin pun berhenti dan tak menunjukkan kehidupannya. Tak ada hembusan angin—TAK ADA SATUPUN KEHIDUPAN.Namun...
"Apakah ini kekuatan Sang Maha Kuasa?" seseorang bergerak dengan bebas. Berjalan-jalan di sekitaran kota—di dalam dunia yang sudah tidak ada lagi kehidupan.Meski ia bisa bergerak dan mengeluarkan suaranya, siapa yang akan ia ajak bicara? Semua orang di Outworld telah berhenti—Membatu—Mematung—DIAM—Tak bernapas.
"Sungguh merepotkan jika ini ulah Tuhan." lalu ia bergumam, memegang dagunya sendiri seraya berpikir. "...Walaupun aku tidak percaya Tuhan, tapi fenomena ini benar-benar luar biasa. Aku sampai tercengang."
Ia kembali berjalan diantara beberapa orang yang diam di depan Game Station. Sebenarnya ia sama sekali tak tertarik dengan "apa" itu game—Yah, meksi ia sudah tahu "apa" itu game. Tapi entah mengapa perasaan yang ia rasakan saat ini sangat berbeda. Maka dari itu ia berencana masuk.
"Ho, aku merasakan adanya kehidupan di dalam sana." ucapnya sambil mendorong pintu yang terbuat dari kaca tebal itu. Tapi... "Ah, ya, aku lupa—Segala kehidupan disini telah berhenti. Dari benda mati dan.. segalanya." ketika ia mendorong pintu tersebut, ternyata pintunya sama sekali tak mau bergerak.
"Aku adalah orang yang tahu segalanya. Tapi fenomena ini sudah di luar batas kemampuanku. Hah, itu tidak masalah. Sebagai ilmuwan, aku selalu saja di hantui oleh rasa penasaran. Maka dari itu...." ia mengumpulkan kekuatan di tangan kirinya, berwarna hijau dan sedikit berlendir. Ia menyentuh pintu tersebut menggunakan tangannya—sehingga menembus ke dalam. "Yup, berhasil."
Sampai pada akhirnya, portal yang se-ukuran tubuhnya pun muncul di pintu yang ia sentuh. Tak perlu berlama-lama, ia langsung masuk dan kakinya telah berpijak di dalam Game Station.
-- Game Station (Arcade Zone) --
Rubick sudah di dalam, berdiri dan memperhatikan sekitar sambil mengumpulkan aura agar dapat terdeteksi oleh seseorang. Karena ia tahu kalau di dalam game station ini ada satu orang yang tidak terkena efek pemberhentian waktu."Penglihatan Masa Depan-ku buyar akibat kekuatan dewa ini. Menyebalkan sih, tapi yah mau bagaimana lagi. Teman-temanku juga sudah terkena efeknya. Jadi mereka tidak bisa membantuku." Rubick menghela nafas.
Sambil mengeluarkan auranya, ia terus berjalan mengitari seluruh zona arcade untuk mengetahui siapakah yang ada di dalam—siapakah yang tidak terkena efek kekuatan Lucifer. Sampai pada akhirnya....
"Hoo." Rubick melihat ada satu anak kecil, kurang lebih anak itu ber-umur 9 tahun.
Anak kecil itu duduk di kursi Go-Kart, menatap layar monitornya yang menyala—tapi tak bergerak. Rubick tidak tahu pasti "siapa" nama anak itu, karena kekuatan Rubick sudah buyar dan berantakan akibat Lucifer. Tapi ia tahu.. kalau anak (Gadis) itu memiliki potensi, talenta, serta bakat hebat dalam bidang Olahraga, terutama Gulat.
Ada satu bakat terpendam yang ada di dalam dirinya. Bakat yang tidak dia ketahui, sehingga bakat itu akan menjadi sebuah "kutukan". Walau tidak tahu pasti—Rubick masih bisa merasakannya. Sepintas, Rubick mulai memperhatikannya dari jauh. Ternyata anak itu mempunyai rambut biru yang sangat indah—tebal dan juga.... "Orochi... 'huh?" gumam Rubick setelah mengetahui kutukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LUNOX AUTHORITY (TAHAP REVISI)
FanfictionIni adalah SEQUEL Lunox di "MOBILE LEGEND FANFICTION" yang saya buat. So, kita bakal melihat kehidupan Lunox dari ia lahir sehingga ia bisa menjadi wanita dewasa. Dan ini bisa jadi akan tertuju pada semua HERO. So~ Happy Reading~ ©Wibukun