6 -

201 21 6
                                    

Berbagai pertanyaan muncul didalam benak Tigreal, mengapa ia harus mengemban tugas yang mustahil baginya? Kenapa ia harus menghentikkan perang—kenapa ia harus menyelamatkan Lunox? Semua itu.. mustahil baginya, Tigreal hanyalah manusia biasa yang menerima tugas secara langsung dari seorang Raja.

Lalu, kenapa Tigreal menerimanya?
Tidak mungkin baginya jika tidak mendapatkan ganjaran dan upah yang sangat besar—Maka ia pun menerima tugas tersebut. Janji Raja Vance adalah mutlak!

"Kenapa aku harus terlibat pada masalah yang diluar logika ini? Secara sukarela aku menjalankan tugas ini hanya untuk menyelamatkan seorang.... bayi?"

Tigreal yang terkapar lemas hanya dapat melihat kedua Makhluk yang diluar nalar manusia tengah berdiri berhadapan. Astri.. dan Sura. Adalah orangtua yang mengaku sebagai Ibu kandung Lunox. Apakah itu fakta? Jika benar—Maka Lunox adalah jelmaan dari bangsa Elf dan juga iblis?

"Kau sudah melakukan kesalahan, Astri." kata Sura dengan senyum manisnya.

"Kesalahan? Melenyapkan Lunox berarti menyelamatkan dunia ini, Sura!" jawab Astri beserta amarahnya.

"Tapi tidak bagiku." potong Sura yang masih tersenyum manis. "Aku merelakan Lunox pergi karena aku ingin melepas semua beban hidupnya kelak."

"Tapi ternyata.." lanjut Sura seraya berjalan mendekat ke arah Demon Elf tersebut. "Kehidupan Lunox malah semakin pedih setelah muncul di dunia ini."

"Maka yang salah bukanlah aku melainkan dirimu, Sura!" teriak Astri sambil membawa Lunox terbang ke atas langit malam.

Walaupun tahu bahwa Lunox sedang dibawa kabur oleh Astri, Sura tetaplah tenang dan berdiri tegak memperhatikannya dari bawah. Dengan senyum manisnya ia bergumam...

"Kedatanganku kemari hanya untuk memastikan kalau keadaan bayiku baik-baik saja. Tapi jika sudah seperti ini.." ia menancapkan pedangnya ke tanah dan terbukalah mantra segel yang menandakan kalau Sura akan.. mengeluarkan sihirnya.

Lingkaran sihir yang terdapat dipijakannya tersumber dari ujung pedang yang ia gunakan. Kekuatan pun seketika meluap sampai kelangit dan mengarah pada Astri yang sedang melarikan diri.

"Dari dulu kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku, Astri. Kau pasti sudah tahu itu." ucap Sura tersenyum lebar.

Ucapannya berbarengan dengan serangan yang dilesatkan olehnya, sihir tersebut tepat mengenai Astri sehingga menembus tubuh Demon Elf tersebut.

"ARGH!" teriak Astri kesakitan.

Tigreal dan Silvanna hanya bisa terpukau dan terkesan melihat serangan Sura yang dahsyat.. terlebih lagi—pancaran energinya sangatlah sejuk dan menenangkan hati. Dengan jelas Silvanna melihat Sura yang masih berdiri dipijakannya, tanpa bergerak ataupun mengejar Astri. Tapi kenapa dia bisa mempunyai kekuatan yang hebat seperti itu?

"Inikah kekuatan bangsa Elf?" gumam Silvanna yang masih terkapar ditanah.

Sosok yang disebut Demon Elf itu melayang diudara dan berputar-putar seraya kehilangan keseimbangan. Ia.. akan jatuh.

"Jangan meremehkanku, Sura!" seru Astri mengeratkan cengkeraman jarinya kepada Lunox, dan.. "STOP." Astri mengucapkan sihirnya dan seketika—waktu pun berhenti.

Sekitaran area yang terkena sihir Astri berhenti dan ia pun berhasil menghentikkan waktu. Keseimbangan yang tadinya hancur—sekarang bisa dikendalikan secara normal. Demon Elf tersebut.. mendarat dan berpijak ditanah sambil menjinjing Lunox ditangan kirinya.

"Kau berhasil melubangi tubuhku, Sura." kata Astri berjalan mendekat ke arahnya. "Sekarang giliranku melubangi tubuhmu!"

Tangan kanannya mengeluarkan cakar disetiap jemarinya, energi hijau dan hitam bersatu dicakaran tersebut. Astri.. akan melubangi tubuh Sura dengan satu kali serangan!

LUNOX AUTHORITY (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang