16 -

121 17 14
                                    

Langit merah gelap berubah menjadi kuning ke-emasan. Mengubah atmosfer di seluruh alam semesta terang karenanya. Underworld—Outworld—Bahkan Black Hole milik Astri terkena efek cahaya tersebut meski sedikit. Dari ketiga dimensi itu, yang berdampak paling besar adalah Underworld.

Lunox menjerit tanpa henti, mengeluarkan kekuatannya yang dipenuhi oleh cahaya emas dari kedua mata beserta mulutnya. "Apa yang kau lakukan, Sura?!" Silvanna secara langsung mencekik Sura sekuat tenaga, merasa panik dan cemas akan kondisi yang akan terjadi.

Sura sendiri tidak bisa berhenti tersenyum, senyumannya amat lebar, ia tidak menyangka kalau kekuatan Lunox bisa sebesar ini. Maka ia berkata—"Kekuatan inilah satu-satunya cara untuk menghentikkan Astri!" ia berseru sembari memasang senyuman yang sangat puas dan bangga.

Menepis tangan Silvanna yang mencekiknya, Sura kembali berkata, "Ini akan menjadi akhir dari semuanya, Silvanna. Dan ini akan menjadi awal yang baru bagi anakku." kemudian ia memperhatikan Lunox—Anak gadis itu masih menjerit—mengeluarkan cahaya yang sangat menyilaukan sehingga membentang ke angkasa.

Jika memang kekuatan Lunox lah satu-satunya cara untuk mengalahkan Astri, maka bagaimana dengan Dante? Silvanna dipenuhi emosi oleh pemikiran itu. Ia tidak mau usaha beserta tekad Dante menjadi sia-sia. Vampir itu sudah pergi berhadapan dengan Astri—Dan mungkin saja dia sedang dalam bahaya.

"Kau seharusnya tahu, Sura!" teriaknya. "Sekarang Dante sedang melawan Astri. Dia sedang berusaha mengalahkannya! Kenapa kau harus melibatkan Lunox!"

Setelah mendengar ucapan itu, Sura sama sekali tak bereaksi. Ia tidak peduli dengan apa yang dikatakan Silvanna. Lagipula, ini semua sudah terlambat. Pelepasan kekuatan Lunox memang menjadi kunci utama 'tuk menghentikkan Astri, dan usaha Dante.. akan menjadi sia-sia.

"Sialan kau, Sura!" Silvanna berseru lantang. Tapi.. ia berhenti seketika, melihat tubuh Lunox mengeluarkan bayang-bayang yang kelihatan samar. Bayangan itu terlihat seperti sosok Lunox yang sudah dewasa. "Kau.. sebenarnya apa yang telah kau lakukan?!"

Sura tetap tersenyum lebar.
Ia tidak menjawab.

Dan disitu pula, Zarvakko terjatuh dari kursi goyangnya. Shock. Trauma akan hal yang akan terjadi nantinya. Bapa Pendeta tidak pernah mau melihat anak asuh itu lebih menderita atas kejadian yang telah terjadi. "Bapa!" cepat-cepat, Silvanna menopang tubuh sang Pendeta agar bisa berdiri.

"Hentikkan makhluk itu, Nn. Silva." gumamnya sambil memberikan tatapan tajam ke arah Sura. "Kau harus menghentikkannya. Aku merasa situasi ini sudah sangat gawat."

Kedua mata Silvanna melebar, ia melotot dan terlihat marah. Ya, ia sungguh marah. Situasi ini merupakan hal yang seharusnya tidak terjadi. "SURA!!" sekencang mungkin ia berteriak, menodongkan satu tombak spiral ke arahnya. "Aku akan menghentikkan Lunox. Maka aku harus menghentikkanmu terlebih dulu."

Padahal Sura sudah berharap kalau Silvanna akan mengerti. Tapi.. ternyata ia salah, Silvanna justru tidak akan pernah mengerti dengan pola pikir seorang Elf. ".......Kau sudah salah paham." ucap Sura kemudian. Ia memasang tatapan dingin yang diselimuti oleh aura jahat. Mengarah tepat kepada Silvanna. "Aku tidak mau membunuhmu, Silvanna. Kaulah orang yang harus menjaga Lunox setelah semua ini berakhir. Kaulah orang yang harus menanggung tanggung jawabku sebagai ibu."

Meski kedua kakinya tidak kuat berdiri karena tatapan jahat Sura—Silvanna tetap berusaha untuk berdiri tegak. Pelepasan kekuatan Lunox secara paksa akan berakibat fatal—ia sudah tahu itu. Sura sudah melakukan kesalahan hanya demi mengalahkan Astri. Dia sudah memanfaatkan Lunox! "SUUUURAAAAA!!!" berusaha keras, Silvanna menerjang Sura menggunakan tombaknya.

...

-- Dimensi Black Hole --
Cahaya emas menyinari setengah dimensi.
Meski dimensi ini bisa dikatakan sejenis dunia paralel, tapi Astri cukup terkesan dengan kekuatan dari luar yang masuk ke dalam Black Hole. Hal itu menandakan kalau Lunox memiliki kekuatan yang benar-benar bisa merusak apa saja.

LUNOX AUTHORITY (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang