3 -

245 20 25
                                    

--Outworld (Dunia Luar)--
SEORANG pria berjubah lengkap dengan penutup kepalanya tengah menyalakan lilin di setiap Koridor Istana. Ia terus menelusuri koridor yang gelap dan menyalakan lilin di setiap sisi jendela.

Istana dimana tempat ia tinggali sudah kelihatan hancur 30%, menandakan bahwa mereka baru selesai berperang.

Pria berjubah yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya untuk menyalakan lilin pun berbalik. Menghentikkan langkah kakinya dan melihat sosok Ksatria berpakaian Baja berwarna merah api.

Ksatria itu berdiri mematung, menatap pria berjubah yang juga menatapnya. Terlihat jelas kalau Ksatria tersebut baru saja turun di medan perang, pakaian bajanya masih kelihatan bersih tanpa lecet, dan juga.. helm bertanduk bak Iblis.

"Perang sudah berakhir, kita tidak harus memecah belah konflik lagi, Thamuz." ujar si pria berjubah kepada sang Ksatria Iblis.

Ksatria bernama Thamuz hanya berdiam diri, tak merespon apa yang diucapkan si pria berjubah barusan. Dengan kaki yang berdiri tegak, Thamuz mengeratkan kepalan tangannya sehingga percikan api kecil pun muncul.

"Thamuz, membunuhku tidak akan berarti apa-apa." ucap si Pria berjubah, ia.. mundur beberapa langkah.

"Ucapkan salamku pada si kecil Leomord~" sambil berucap, Thamuz berjalan dengan langkahnya yang besar-besar. Menghampiri si Pria berjubah dan akan membunuhnya.

Pria berjubah ini pun merapatkan giginya, ia merasa panik ketika melihat percikan api di tangan Ksatria Iblis itu membesar dikepalan tangannya.

"Atas nama Pangeran, aku bersumpah tidak akan memberitahukan keberadaan-Nya padamu, Thamuz!"

Disaat Thamuz meluncurkan sebuah pukulan ke arah si Pria berjubah.. Thamuz tiba-tiba saja membeku, otomatis api besar yang ada dikepalan tangannya pun lenyap.

Bagaimana bisa Thamuz membeku begitu saja? Apa mungkin dengan satu kali serangan dapat membuat bongkahan Es besar yang bisa mengurung Thamuz seperti itu?

"Kekuatan ini—Jangan-jangan.." batin si Pria berjubah terkejut.

Sosok wanita bertongkat dan juga cantik tengah berdiri dari kejauhan Istana, ialah yang menghentikan Thamuz serta membuat Thamuz membeku. Wanita itu.. melayang berpijak pada angin yang berhembus dilangit.

Sambil menatap dari kejauhan, sosok wanita ini bergumam..
"Kami akan melindungi Lunox dari kejaran kalian!"

Wanita itu berseru.. rasa semangat yang berkobar sangat terasa, bahkan serangan Es nya pun menjadi lebih besar. Ia.. akan menyerang Thamuz yang tengah membeku.

"Luar biasa.. kekuatan Ny. Rylai benar-benar hebat.." Aurora melihat sosok Pelatihnya yang sedang mengumpulkan energi Es yang sangat besar.

Gadis muda yang dibimbing langsung oleh Crystal Maiden atau Rylai tersebut terpukau oleh kekuatan Pelatihnya. Walaupun masih berumur 12 tahun, Aurora bertekad akan menjadi wanita yang kuat suatu saat nanti. Ya, sama.. seperti Pelatihnya, Rylai.

"Melindungi.. Lunox?" Thamuz yang masih membeku dan tak bisa menggerakan tubuhnya bergumam. Ternyata.. ia masih bisa bicara? "Jangan membuatku tertawa!"

Dalam sekejap mata, Es ditubuhnya pun meleleh oleh uap panas yang keluar dari tubuh sang Ksatria Iblis. Thamuz mengeluarkan api panas disekujur tubuhnya sampai wujud nya pun terlihat seperti kobaran api.

"Keberadaan Lunox harus dimusnahkan! Itu perintah dari Ratu! Dan perintah Ratu adalah.. MUTLAK!"

"Ratu...?" gumam Rylai keheranan. "Tidak mungkin.. pada anaknya sendiri!?"

LUNOX AUTHORITY (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang