11 -

145 20 5
                                    

-- Laboratorium Rubick --
Outworld, dunia yang ditempati oleh banyak manusia dan hidup pada zaman modern. Gedung-gedung berdiri kokoh menjulang tinggi keatas langit, kendaraan lalu lalang, serta masih banyak lagi yang berkaitan dengan Teknologi. Sehingga penghuni Outworld menghabiskan waktunya untuk bekerja demi mendapatkan upah 'tuk menafkahi keluarganya.

Dan disini, terdapat manusia berkemampuan spesial sampai dirinya dapat dijuluki "Grand Magus", ialah Rubick. Pria misterius yang sering mengenakan topeng khas berwarna hitam putih beserta kedua matanya yang hijau. Ia adalah seseorang yang ulet akan pekerjaannya, lebih sering menghabiskan waktunya di dalam laboratorium. Meski sesekali ia selalu mencampuri urusan orang lain. Well, tak aneh bagi orang spesial yang tahu segalanya.

"Tn. Rubick," panggil Tigreal di belakangnya. Ia terus menerus memperhatikan Rubick yang sedang fokus mengerjakan eksperimennya. "Maaf kalau aku mengganggu. Aku hanya ingin melihat kondisi Suster Diana."

Rubick tak menjawab, ia masih fokus dalam penelitiannya. Hmm, melihat Rubick yang sedang serius saja sudah membuat Tigreal menganggap bahwa ia cuma mengganggu. Maka, "Tn. Rubick, setidaknya katakanlah padaku kalau biarawati itu bisa di hidupkan kembali."

"Bisa." jawab Rubick cepat. "Meskipun jiwa manusianya tidak akan pernah kembali lagi. Aku.. bisa menghidupkannya dengan jiwa yang baru."

"B-Benarkah?" Tigreal serasa tidak percaya, makanya ia mencoba yakin atas pertanyaannya barusan. "Benarkah kau bisa membuatnya hidup? S-Sebenarnya, Rubick.. kau ini siapa?"

Rubick mengakhiri penelitiannya, ia menatap Diana yang berada di dalam tabung berisi cairan hijau. Sesaat Rubick berpikir-'Semua yang telah dilakukan oleh Baker merupakan hal yang luar biasa, dan melebihi ekspektasinya sendiri.' Lalu, Rubick berbalik dan berhadapan pada Tigreal. Ia berkata, "Jika kerja keras sahabatku membuahkan hasil, maka.. aku sebagai rekan seperjuangannya pun harus berhasil-menghidupkan boneka mati dengan jiwa yang kosong."

"Aku.. tidak mengerti apa maksudmu."

"Traxex!" seru Rubick memanggil salah satu temannya. Dalam sekejap, Traxex muncul dari sudut ruangan.

"Kenapa kau selalu memanggilku dengan nama itu, 'sih?" Traxex bersikap acuh. "Cobalah ingat akan kekuatanku sebagai Moonlight Archer, Rubick!"

Rubick hanya merespon dengan sebuah tawaan. "Sesama orang spesial, kau harusnya bersyukur bisa bertatap muka denganku, Drow Ranger."

"Hmph! Lalu, apa maumu?"

"Berhentilah bersikap dingin seperti itu padaku, Traxex. Aku tahu masa depanmu, loh. Setelah kau menikah dengan Invoker-Kau akan lebih pendiam dan selalu tersenyum~"

"Invoker? Mana mungkin aku menikah dengannya! Aku adalah pasukan terpilih dan di nobatkan sebagai Moonlight Archer terbaik! Bagaimana mung-"

"HAHAHAHA!" Rubick langsung tertawa lepas. "Sepertinya kau masih belum tahu, Traxex, hahaha!"

"A-Apa maksudmu, Rubick!?" Traxex mengelak. "Berhentilah tertawa, sialan!"

"UHUM!" karena Tigreal berada di satu ruangan. Ia berdeham keras 'tuk mengingatkan Rubick. "Tolong jelaskan padaku, Tn. Rubick." lanjutnya berbicara.

"Ahaha~ benar juga." Rubick menggaruk-garuk kepalanya, lalu menatap Traxex kembali. "Bantu aku, Drow Ranger. Aku butuh energi hitam yang terdapat pada tubuh Abaddon."

"Abaddon? Raja Fortress of Despair?" Traxex menaikkan alisnya serasa jijik. "Kenapa aku ditugaskan untuk berhadapan dengan makhluk menjijikan sepertinya?"

"Oh, ayolah. Energi hitam Abaddon memiliki aura negatif yang sangat besar. Dan aku membutuhkannya untuk menyelesaikan penelitianku ini."

"Tunggu." Tigreal memotong. "Apa kau berencana untuk memasukkan energi negatif itu ke dalam tubuh Suster Diana, Tn. Rubick? Apa kau bercanda?!"

LUNOX AUTHORITY (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang